Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
LANGKAH Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk melangkah menjadi Gubernur Jawa Barat didukung PPP kubu Djan Faridz.
"Kami sangat mendukung Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum pada Pilgub Jawa Barat, termasuk mendukung juga Wali Kota Bandung Ridwan Kamil," kata Ketua DPC PPP Ruhimat di Tasikmalaya, Jawa Barat, kemarin.
Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya ini beralasan dukungan tersebut dilakukan karena tidak ada (kader PPP) yang memberanikan diri mencalonkan diri menjadi pemimpin di Jabar.
Dengan kata lain, Uu Ruzhanul sudah menyatukan PPP kubu Romahurmuzy dan PPP kubu Djan Faridz untuk mendukung dirinya. Ruhimat menuturkan pencalonan Uu bisa satu paket dengan Ridwan Kamil, yang sudah lebih dulu diusung Partai NasDem.
Namun, dalam persepektif anggota Fraksi PPP DPR RI Nurhayati, pihaknya lebih condong mengusung Ridwan Kamil kendati juga bersiap mengusung kader internal.
"DPP PPP belum menentukan cagub dan cawagub Jabar. Salah satu kader terbaik yakni Bupati Tasikmalaya tentu akan didahulukan, tetapi harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujar Nurhayati di Pendopo Lama.
Namun, ia mengisyaratkan dukungan lebih intens dilakukan terhadap Ridwan Kamil.
Kontes kecantikan
Ridwan Kamil menuturkan penentuan calon yang akan mendampinginya pada Pilgub Jabar 2018 diserahkan kepada masyarakat.
"Kalau saya inginnya beauty contest (kontes kecantikan) saja. Semuanya diserahkan kepada masyarakat," tutur Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, seusai bertemu Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz di Sukabumi, Kamis (31/8).
Semula Emil digadang-gadang bakal dipasangkan dengan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Namun, wacana itu batal lantaran Bima Arya masih ingin memimpin Kota Bogor.
Emil pun menghargai keputusan kader PAN tersebut.
Menurut Emil, koalisi partai merupakan bagian dari sebuah usaha.
Tidak ada yang instan karena semuanya butuh proses.
Ia juga terbuka dengan koalisi partai yang akan mengusungnya.
Terkait dengan rencana Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto yang bakal bertarung dalam pemilihan Wali Kota Bandung 2018, Emil belum mau mengambil sikap.
Ia akan berkonsultasi dengan berbagai pihak agar langkah yang diambilnya tidak keliru.
Sejumlah pakar yang diajaknya berkonsultasi tentang berpolitiknya aparat sipil negara (ASN) ternyata berbeda-beda sudut pandang.
"Multitafsir. Ada yang mengatakan ketika mendaftar ke partai, berarti ada keberpihakan. Namun, menurut pihak lain, ini sudah diuji tiga kali di MK. Mundur itu nanti kalau sudah ditetapkan," paparnya.
DPP Partai Golkar masih memantau bakal cawagub yang akan mendampingi Dedi Mulyadi pada Pilgub 2018.
"Sampai saat ini belum ada perkembangan baru. DPP Partai Golkar terus melakukan survei," ungkap Ketua Bidang Pemenangan Pilkada DPP Partai Golkar Yahya Zaini seperti dilansir Antara.
Dalam keterangannya, Yahya menyebutkan rekomendasi DPP hanya kepada Dedi Mulyadi dan Bupati Purwakarta itu diminta untuk mencari pendampingnya.
Namun, penegasan itu masih berupa pernyataan mengingat DPP belum mengeluarkan surat resmi buat Dedi.
Bahkan sebelumnya muncul pernyataan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa-Sumatra) Nusron Wahid yang mengatakan Golkar belum memastikan nasib Dedi. Justru Ridwan disebutnya berpeluang diusung Golkar.
(BB/BY/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved