Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Jokowi Sapa Warga Sukabumi dengan Bahasa Sunda

Benny Bastiandy
31/8/2017 21:30
Jokowi Sapa Warga Sukabumi dengan Bahasa Sunda
(MI/BENNY BASTIANDY)

SAMPURASUN...Rampes...Kumaha damang? Sae...

Terdengar jelas sapaan dalam bahasa Sunda itu terlontar dari mulut Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang hadir saat penyerahkan sertifikat tanah untuk masyarakat se-Sukabumi di Lapang Soetadi Ranudipuro Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri, Kota Sukabumi, Kamis (31/8).

"Saya itu selalu ingin menyampaikan bahasa daerah di kota atau provinsi yang dikunjungi walaupun sedikit," seloroh Jokowi sambil terkekeh yang disambut masyarakat dengan tertawa.

Sapaan dalam bahasa Sunda itu, kata Jokowi, baru dihapalnya saat berada di mobil dalam perjalanan dari Stasiun Sukabumi ke Setukpa Polri.

"Tadi juga baru ngapalin di mobil. Kadang lupa. Pindah ke Sulawesi ganti lagi (sapaannya), pindah ke Kalimantan (sapaannya) lupa lagi. Tadi juga di sini apa yah? Oh iya tadi ada yang ngingetin. Sampurasun hapal. Kumaha damang ingat saya," kata Jokowi sambil tertawa.

Sapaan dalam bahasa Sunda yang dilontarkan Jokowi bukan tanpa makna. Bahasa Sunda merupakan bagian dari bahasa daerah di Indonesia yang jumlahnya mencapai lebih dari 1.100 bahasa berbeda-beda.

"Saya ingatkan, negara kita Indonesia ini adalah negara besar. Kita memiliki 17 ribu pulau, 516 kota dan kabupaten, 34 provinsi, 714 suku, dan lebih dari 1.100 bahasa daerah," beber Presiden.

Ia menyontohkan di Sumatra Utara. Sepengetahuannya dulu, kata Jokowi, sapaan orang Sumatra Utara itu adalah horas. Tapi ternyata berbeda-beda tempat berbeda-beda juga bentuk sapaannya, baik di utara, tengah, timur, maupun selatan.

"Itu baru di satu tempat di Sumatra Utara. Betapa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga ke Pulau Rote, banyak sekali bahasa daerah. Ini harus kita sadari semuanya. Mereka semuanya yang berbeda agama, beda suku, dan beda bahasa ini adalah saudara kita sebangsa setanah air," tegas Jokowi.

Karena itu, Jokowi menitipkan semua perbedaan itu harus bisa menjadi wadah lebih mempererat bangsa Indonesia selalu bersatu. Tidak boleh ada pertikaian maupun gesekan.

"Saya titip agar ukuwah islamiyah, ukuwah wathaniyah, dan ukuwah basyariyah terus kita pererat agar bangsa ini tetap bersatu dan tetap utuh," terang dia. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya