Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Terduga Teroris Jarang Bergaul

Budi Mulia Setiawan [email protected]
15/8/2017 23:48
Terduga Teroris Jarang Bergaul
(ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

BANDUNG tetap dipilih menjadi tempat persembunyian terduga anggota kelompok teroris. Terbukti, Selasa (15/8), tim Detasemen 88 Antiteror menangkap lima orang terduga teroris. Dua di antara mereka diketahui sebagai suami istri. Para pelaku ditangkap di dua rumah kontrakan berbeda, di Kampung Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani. “Lima terduga teroris yang ditangkap, dua di antaranya perempuan. Kami masih mendalami mereka terkait dengan jaringan mana,” papar Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Yusri Yunus.

Kelima pelaku sudah diboyong tim Densus 88 ke Jakarta. Dalam penggeledahan, petugas juga menyita sejumlah bahan yang diduga untuk pembuatan bom. Pemilik rumah kontrakan di RT 07 RW 18, Aje, mengaku rumahnya dikontrak pria yang mengaku bernama Young, 20. Sehari-hari ia berjualan susu murni keliling. “Dia baru satu bulan me­ngontrak. Saya tidak menyangka ternyata rumah kontrakan itu digunakan kelompok teroris,” ujarnya. Aje menilai sosok Young sebagai pria muda yang baik. “Tidak ada perilakunya yang aneh.”
Kebanyakan warga di dekat rumah kontrakan itu juga tidak menyangka penghuninya merupakan anggota jaringan teroris. Selain wajah baru di kampung itu, mereka jarang bergaul dengan warga.

Donatur teroris
Di Riau, tim Densus 88 menangkap Aznop Priyandi, 25, di simpang Jalan Bahagia, Kelurahan Bagan Timur, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. Dia diduga donatur kelompok teroris. Bersama dengan anggota Polres Rokan Hilir dan Polresta Pekanbaru, tim Densus menggeledah rumah tersangka di Perumahan Merpati Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Kapolres Rokan Hilir Ajun Komisaris Besar Hendri Posma Lubis mengatakan selain menangkap Aznop, polisi memeriksa tiga anggota keluarga, yakni sang istri Finny Alfia Azizah, 21, ayahnya Azmi, 53, dan ibu, Suryani, 54.

Dari tangan pelaku disita tas warna hitam berisi sejumlah kuitansi, dompet, telepon seluler, ATM, dan surat-surat lain. Penggeledahan dilakukan di rumah tersangka di Bagan Timur, Rokan Hilir. Ketua RT dan kerabat pelaku menjadi saksi penggeledahan.
Dari Rokan Hilir, pelaku kembali dibawa ke Pekanbaru. Kali ini penggeledahan dilakukan di rumah kontrakan Aznop. “Proses penggeledahan disaksikan Ketua RW setempat,” jelas Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKB Edy Sumardi. Sejumlah dokumen juga ditemukan di lokasi ini. Dari bukti-bukti transfer yang ada, Aznop diduga kuat banyak mengalirkan dana kepada jaringan teroris.

Penangkapan di dua kota itu menambah panjang daftar terduga teroris yang diringkus Densus 88. Awal pekan ini, tim menangkap dua terduga teroris di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kedua pelaku, yakni AG dan GM, diduga terlibat pendanaan dan pemberangkatan jaring­an ke Marawi, Filipina. Ag atau Abdul Goni penganggur­an. “Sehari-hari sikap baik dan selalu menurut perintah orangtua. Perilakunya sama sekali tidak menunjukkan sikap radikal,” kata Rusmiyati, ibunya. (RK/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya