300 Dokter Hewan Pantau Ternak Kurban

SEBANYAK 300 dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta diterjunkan untuk memantau kondisi hewan kurban. "Kami dari Dinas Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama-sama Fakultas Kedokteran Hewan UGM akan menerjunkan 300 dokter hewan," kata Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko di Yogyakarta, Senin (14/8). Pemantauan, lanjut dia, dilakukan di pasar hewan yang ada di DIY. Selain itu, sambungnya, pihaknya akan membekali takmir masjid terkait dengan pemotongan, perebahan, hingga menguliti hewan kurban.

Meski pihaknya sudah mengawasi dengan ketat, ia meminta masyarakat tetap berhati-hati dalam membeli ternak. "Pilih hewan yang sehat dan cukup umur," kata dia. Sementara itu, Kasi Pengamat Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (P2H dan Kesmavet), Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sumaryani mengimbau warga untuk membeli hewan kurban asal Temanggung.

Dia menjamin ternak lokal bebas dari cacing dan penyakit hewan lain. Dia mencontohkan temuan hewan kurban mengandung cacing hati pada Idul Adha 2016 yang berasal dari peternakan di luar kota. "Untuk Idul Adha tahun ini, kita anjurkan supaya beli di pasar sekitar sini saja yang merupakan hewan dari peternak lokal yang sudah jelas sehat, bebas cacing dan penyakit hewan," kata Sumaryani.

Sumaryani menjelaskan, sejak Mei hingga Juli, pihaknya telah memberikan 4.500 dosis obat cacing pada ribuan ternak. Dari jumlah itu, dana untuk 2.500 dosis berasal dari APBN, sedangkan 2.000 dosis lain dari APBD kabupaten. "Selain pemberian obat cacing, kami juga terus memantau kesehatan hewan ternak dan melakukan pemeriksaan rutin sehingga dipastikan hewan lokal pasti sehat dan bebas cacing," kata dia.

Disebutkan, berdasarkan data 2016, stok hewan ternak di Temanggung untuk jenis kambing dan domba jantan sebanyak 42.997 ekor. Adapun stok sapi jantan siap potong sebanyak 2.554 ekor.