Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

BPBD: 132.681 Warga Gunungkidul Kesulitan Air Bersih

Agus Utantoro
04/8/2017 20:29
BPBD: 132.681 Warga Gunungkidul Kesulitan Air Bersih
(FOTO ANTARA/Regina Safria)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mendata sebanyak 132.681 warga Pegunungan Sewu itu mengalami kesulitan air bersih.

"Secara keseluruhan ada 37.103 kepala keluarga yang terdiri atas 132.681 jiwa yang mengalami kesulitan mendapat air bersih. Kami memperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah karena diprediksi puncak kemarau terjadi pada Agustus ini," kata Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Gunungkidul, Sutaryono, di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (4/8).

Delapan kecamatan yang mengalami krisis air itu, ujarnya, meliputi Rongkop, Paliyan, Panggang, Girisubo, Purwosari, Tepus, Tanjungsari, dan Nglipar.

"BPBD memang menangani yang berjumlah 46.000 jiwa tersebar di 33 desa dan delapan kecamatan," katanya.

Sedangkan yang lainnya ditangani oleh kecamatan masing-masing.

"Kecamatan-kecamatan yang memiliki wilayah langganan kekeringan juga memiliki truk tanki pengangkut air bersih," lanjutnya.

Sementara BPBD Kabupaten Gunungkidul sendiri setiap harinya melakukan droping air bersih sebanyak 28 tanki.

"Hingga saat ini kami sudah mengirimkan 750 tanki air bersih kepada warga. Ini kami sampaikan gratis," katanya.

Ia mengemukakan, tahun ini BPDB Gunungkidul memiliki dana sebesar Rp600 juta untuk mengirimkan air bersih. Menurut dia, pengiriman air bersih itu hingga menjangkau daerah-daerah yang selama ini berada di daerah yang sulit terjangkau.

"Sasaran droping sudah dikoordinasikan mulai dari dusun, desa, kecamatan, sampai ke BPBD. Warga yang menginginkan bantuan air bersih bisa melakukan koordinasi dengan desa untuk diberikan air," ujarnya.

Dia menjelaskan dari koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, hujan diperkirakan pada Oktober mendatang.

"Untuk itu dia berharap jika masyarakat menghemat air," katanya.

Bupati Gunung Kidul, Badingah, mengatakan, pelaksanaan droping air terus dilakukan pada musim kemarau kali ini. Penanganan air bersih selain dari Pemda, juga terdapat bantuan dari luar.

"Bantuan droping yang masuk terus dipantau, agar benar dan tepat sasaran bagi warga yang mengalami kekeringan air bersih," kata Bupati. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya