Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
RIBUAN Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar aksi demo pada Kamis (3/8). Aksi demo itu dilakukan sebagai upaya menolak tingginya uang kuliah tunggal (UKT) di kampus negeri tersebut.
Aksi demo sejak pukul 08.00 WIB itu berakhir pukul 15.00 WIB, dan selama berjalannya aksi demo sempat diwarnai kericuhan karena mahasiswa dan petugas keamanan beradu. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berusaha menduduki Gedung Rektorat tetapi terus dihalangi para petugas keamanan yang dibantu aparat kepolisian sehingga terjadi keributan. Akibatnya, kaca Gedung Rektorat pun pecah dan rusak.
Sekitar tiga jam mahasiswa berujuk rasa, akhirnya pihak Rektorat menemui ribuan mahasiswa itu, diwakili Wakil Rektor III, Zulkarnain dan Wakil Rektor IV, Ahmad Muslim. Sementara Rektor Unsri, Aniss Saggaf, tidak dapat menemui mahasiswa karena sedang berada di luar kota.
Dalam musyawarah antara mahasiswa dan pihak Rektorat Unsri di ruang rapat Kantor Rektor yang berlangsung cukup alot, mahasiswa tetap menuntut kepada pihak Rektorat agar menurunkan UKT semester sembilan sebesar 50%.
Selain itu, mahasiswa juga meminta agar Rektorat menurunkan UKT bidik misi ke level satu, memberikan transparansi UKT, menghentikan tindakan represif, dan mengaktifkan kembali tiga akun akademik mahasiswa yang telah dinonaktifkan.
"Sepertinya saat ini kami belum dapat memberikan keputusan apa pun namun aspirasi para mahasiswa akan kami sampaikan kepada Rektor. Karena sekarang Rektor sedang berkunjung ke Universitas Brawijaya, Malang," ujar Wakil Rektor IV, Ahmad Muslim.
Tak puas atas hal itu, sejumlah mahasiswa mencoba memaksa masuk ke gedung, tetapi tertahan oleh petugas kepolisian dan keamanan kampus. Sehingga terjadi aksi dorong, dan aksi pecah kaca yang akhirnya membuat kegaduhan serta keributan antara mahasiswa dan petugas.
Salah seorang peserta aksi, Hanid, mengatakan, jumlah mahasiswa yang mengikuti aksi berjumlah sekitar 2.000 orang dan mereka akan menyampaikan aspirasi kembali ke Gedung Rektorat Unsri. Para mahasiwa tersebut menyuarakan aspirasi terkait meminta keringanan biaya UKT semester sembilan yang disebut tidak pernah ditidaklanjuti pihak universitas.
"Kami hanya ingin sampaikan aspirasi saja. Tidak ada maksud membuat ricuh," tandasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved