Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Takut Disuntik, Dokter Harus Kejar-Kejaran dengan Anak

Depi Gunawan
01/8/2017 17:39
Takut Disuntik, Dokter Harus Kejar-Kejaran dengan Anak
(ANTARA)

PEMBERIAN imunisasi campak dan rubella (measles rubella/MR) yang serempak mulai dilaksanakan, Selasa (1/8), diwarnai kejar-kejaran dan jerit tangis anak-anak.

Seperti yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Khoitiyah Bani Yusuf yang terletak di Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Di sekolah itu, anak-anak kelas I banyak yang menangis karena ketakutan saat disuntik. Bahkan beberapa anak bersembunyi di kolong meja agar tidak ketahuan.

Meski begitu, Dinas Kesehatan Bandung Barat dibantu oleh sejumlah tenaga medis tetap memberikan vaksinasi kepada mereka.

Kepala Puskesmas Batujajar, Enung Masruroh menuturkan, kegiatan vaksinasi tersebut merupakan program nasional. Pada tahap pertama ini, vaksinasi diberikan kepada anak-anak sekolah atau anak-anak yang berusia 7 tahun sampai di bawah 15 tahun.

"Dari Puskesmas Batujajar sendiri, sasaran imunisasi campak dan rubella ini berjumlah 28.459 anak. Itu jumlah keseluruhan anak, termasuk yang berumur 9 bulan sampai 7 tahun," kata Enung.

Dia menuturkan, untuk program imunisasi pada bulan Agustus ini, pihaknya akan melaksanakan di sejumlah sekolah hingga dua minggu ke depan.

"Dua minggu berikutnya, kami sweeping anak-anak yang berumur 7 tahun sampai di bawah 15 tahun yang belum diimunisasi," tuturnya.

Pihaknya menjamin, meski disibukkan oleh kegiatan vaksinasi, pelayanan di puskesmas tetap berjalan normal.

"Pelayanan kesehatan di puskesmas tidak terganggu, walaupun petugas kami jumlahnya terbatas. Makanya, untuk pemberian vaksinasi ini kami dibantu tenaga kesehatan dari Stikes Achmad Yani Cimahi dan Stikes Budhi Luhur Cimahi," bebernya.

Kepala MI Al-Khoitiyah Bani Yusuf Diki Mufti Asiddiki menyebutkan, di sekolahnya terdapat total 282 anak dari kelas I sampai kelas VI.

"Hari ini semua anak diberikan vaksinasi campak dan rubella. Karena imunisasi ini penting bagi anak-anak, kami pun menyambut baik kegiatan ini," terangnya.

Sementara itu, Dosen Stikes Achmad Yani Cimahi, Indria Astuti mengungkapkan, partisipasi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan vaksinasi campak dan rubella tersebut merupakan wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Kewajiban kami ialah memberikan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya dengan ikut serta dalam kegiatan vaksinasi ini sampai berakhir pada bulan September mendatang," ujar Indria.

Imunisasi campak dan rubella merupakan upaya terbaik dalam memutus transmisi penularan virus campak dan rubella. Pasalnya, penyakit campak dan rubella tidak bisa diobati, namun bisa dicegah.

Penyakit campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, dan bahkan kematian.

Adapun penyakit rubella biasanya brupa penyakit ringan pada anak, tetapi bila menulari ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian, dan keterlambatan perkembangan. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya