Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PERKELAHIAN sejumlah pelajar putra SMP Muhammadiyah di Kota Dumai, Provinsi Riau, berakhir tragis setelah siswa bernama Junaidi Azhar tewas dalam sebuah duel dengan sesama siswa, Senin (31/7).
Kapolres Dumai, AKBP Donald Happy Ginting, menyebutkan, dua pelaku penganiayaan dilakukan secara bersama ini atas nama Zaid Permadi, 17, dan Abel Setiawan, 13, sudah diamankan untuk kepentingan proses hukum lebih lanjut.
"Kejadian penganiayaan dilakukan bersama sama ini diduga karena mereka saling ejek, dan terjadi perkelahian dengan tangan kosong yang mengenai ulu hati korban dan menyebabkan jatuh pingsan," kata Kapolres kepada pers, Senin.
Penyelidikan kasus perkelahian sesama pelajar SMP Muhammadiyah di Kecamatan Jaya Mukti Dumai ini dilakukan polisi dengan memintai keterangan sejumlah saksi rekan pelajar dan petugas pengamanan sekolah.
Kronologis kejadian, lanjutnya, sekitar pukul 12.30 WIB saksi Nobel Fernando melihat korban terlibat perkelahian di ruangan kelas SMP
Muhammadiyah, tetapi dapat dileraikan teman sekelas dan guru. Kemudian, pukul 13.30 WIB saat jam pulang sekolah, saksi lain Fajar Farullah dan Bobi Hernando melihat korban dan para pelaku kembali terlibat perkelahian di halte depan SMP Binaan Khusus Jalan Putri Tujuh Dumai.
"Para saksi melihat pelaku melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap Junaidi, dan mereka kemudian memanggil guru dan korban langsung dilarikan ke rumah sakit," sebut Donald.
Pihak keluarga akhirnya menerima informasi dari sekolah bahwa korban beralamat di Jalan Pinang Merah Komplek Perum UK Jalan Dock Yard Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan, itu meninggal dunia, selanjutnya jenazah dilakukan autopsi penyebab kematian.
Saksi dari tante korban, Desi, mengakui dapat informasi kematian dari pihak sekolah, tapi sebelumnya sekitar pukul 12.20 WIB anak murid dipulangkan lebih cepat dari jam belajar normal karena majelis guru melaksanakan rapat.
Desi juga mendapat informasi bahwa korban yang berusia 14 tahun itu, tengah menunggu mobil angkutan kota di depan SMP Binsus untuk pulang, tetapi diduga terlibat perkelahian dengan sesama rekan pelajar berjumlah dua orang.
"Polisi dan sekolah sudah menjumpai keluarga korban agar bisa menenangkan situasi, dan dua pelaku diperiksa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan," kata Kapolres. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved