Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Polisi Periksa Tujuh Orang terkait Karhutla di Aceh Barat

Amiruddin Abdullah Reubee
31/7/2017 18:38
Polisi Periksa Tujuh Orang terkait Karhutla di Aceh Barat
(ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

POLRES Aceh Barat memintai keterangan 7 warga sekitar atau yang memiliki lahan di kawasan kebakaran hutan. Periksaan 7 orang itu terkait kebakaran hutan dan lahan gambut di enam kecamatan dalam kawasan Aceh Barat.

Tujuh orang yang masih dalam tahap pemeriksaan atau sedang dimintai keterangan itu ialah 3 warga Kecamatan Arongan Lambalek, 3 warga Kecamatan Samatiga, dan 1 warga Lecamatan Johan Pahlawan.

Pemeriksaan mereka masih sebagai saksi. Karena orang itu memiliki lahan sumber api kebakaran dan pekerja di lokasi itu.

Bahkan, informasi yang diperoleh Media Indonesia menyebutkan, satu dari tujuh orang yang diperiksa Polres Aceh Barat tersebut ialah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK). Belum identitas anggota DPRK maupun asal partainya. Dia disebut-sebut memiliki lahan di lokasi sekitar awal muncul api kebakaran.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Teguh Priambodo Nugroho, Senin (31/7), mengatakan, belum ada tersangkanya karena masih dalam penyelidikan dan pengembangan.

"Mereka diperiksa di polsek masing-masing. Baru diperiksa satu kali," jelas Teguh.

Selain dari tiga lokasi kebakaran yaitu Kecamatan Arongan Lambalek, Sama Tiga, dan Johan Pahlawan, polisi juga akan memintai keteranggan pemilik lahan atau saksi yang di Kecamatan Meureubo, Woyla, dan Kawai XVI.

Sebelumnya, pada Minggu (30/7), Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, mengatakan pihanya tidak mempercayai jika hutan di Aceh Barat bisa terbakar dengan sendirinya akibat kemarau panjang.

Apalagi, setelah memantau langsung melalui udara dengan menggunakan pesawat pribadinya jenis Eagle One, Irwandi mengatakan bahwa kebakaran itu dipastikan ada pelakunya.

Setelah turun hujan dan upaya pemadaman menggunakan helikopter pengebom air milik BNPB hingga pemadaman manual melalui darat, sejumlah titik api kebakaran tampak sudah mulai berkurang. Namun, di beberapa titik masih mengeluarkan asap. Itu diyakini karena lokasinya lapisan lahan gambut sehingga tidak segera padam.

Dengan tegas, Gubernur meminta polisi segera menangkap dan mengungkap pelaku pembakaran yang telah merusak hutan dan ekosistemnya. Pasalnya, akibat perbuatan tercela itu telah merusak lingkungan merugikan secara materi termasuk biaya pemadaman dengan heli yang tergolong mahal. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya