Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Panglima TNI Ajak Ulama dan Masyarakat Bentengi NKRI

Widjajadi
30/7/2017 21:19
Panglima TNI Ajak Ulama dan Masyarakat Bentengi NKRI
(MI/WIDJAJADI)

PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terus bergerak mengajak kalangan ulama, umaro (pemerintah), dan rakyat Indonesia untuk bersatu menghadapi musuh-musuh yang menghendaki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pecah.

Semua elemen bangsa ini diharapkan terus menjaga keutuhan NKRI dengan Pancasila sebagai benteng utama.

"Sekarang ini sudah bermunculan organisasi kemasyarakat (ormas) yang radikal dan bertentangan dengan ideologi Pancasila. Ini harus diwaspadai. Sebab, sampai kapan pun Pancasila sebagai dasar negara sudah final," papar Gatot saat bersilaturahim di pengajian minggu Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Gedung MTA Jalan Ronggowarsito, Timuran, Surakarta, Minggu (30/7).

Karena itu, lanjut dia, TNI perlu dan wajib memberikan pengawalan. Siapa pun tidak boleh mengubah, termasuk ulama. Jika sampai ada yang mempunyai keinginan mengubah, ia meyakini itu bukan lah ulama Indonesia. Gatot lebih percaya bahwa ulama Indonesia tidak akan memecah belah bangsa dan tetap menjaga keutuhan NKRI.

"Dia yang ingin mengubah adalah ulama dari luar, atau ulama asli Indonesia tapi sudah dipengaruhi luar dan dibayar untuk merusak Indonesia. Ingat itu," ujar Panglima mengingatkan.

Lebih jauh, Gatot mencoba mengulas perjalanan Indonesia sebelum merdeka dan peran ulama. Ulama Indonesia merupakan kontributor terbesar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan hingga sekarang. Mereka ikut andil atas lahirnya Pancasila dan UUD 1945.

"Saya ingat kalimat awal dalam pembukaan UUD 45 yang enggak boleh diubah siapa pun juga. Berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur. Bahasa kiai (ulama) bukan? Ya kan?" katanya.

Masih terkait peran ulama, Gatot sangat berharap akan terus menjadi pemimpin umat yang menyatukan.

"Yang menyatukan bangsa ini siapa? Para ulama. Setelah satu, yang memotori perjuangan dengan membuat divisi siapa? Para ulama. Yang merumuskan dasar negara ini agar bangsa ini langgeng abadi siapa? Para ulama. Maka bohong jika para ulama akan merusak negara ini, enggak mungkin akan merusak Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, bohong," tandas Panglima. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya