Kemensos akan Kaji Kejiwaan Perempuan Penyiksa Bayinya

KEMENTERIAN Sosial akan mengirimkan tim psikolog mengetahui kejiwaan perempuan yang menganiaya bayinya sendiri di Denpasar, Bali. Kasus penganiayaan itu sempat viral di media sosial.

"Nanti akan ada tim psikolog yang menilai. Kalau ternyata tidak cukup cakap untuk mengasuh, maka kemungkinan bisa kembali diasuh negara," kata

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ia mengatakan, bayi korban kekerasan oleh perempuan yang diduga ibunya sendiri itu, sempat dibawa ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Namun, kembali diminta untuk diasuh ibunya, sehingga hak asuh untuk sementara tetap diserahkan ke orangtuanya.

Kasus kekerasan terhadap anak oleh orangtuanya tidak bisa serta-merta menjadi alasan untuk mencabut hak asuh orangtua, kecuali orangtua tersebut memang benar tidak cakap dalam mengasuh anaknya.

Kasus penganiayaan tersebut mencuat setelah akun Facebook Ega Vega mengunggah video penganiayaan bayi oleh seorang yang diduga ibunya sendiri yang mengalami depresi setelah ditinggal oleh suaminya.

Dalam video itu, terlihat seorang perempuan memukul bayinya hingga menangis dan meninggalkan begitu saja. Selang beberapa lama, perempuan itu kembali dan menjewer telinga anaknya dan memukul hingga tangisan makin menjadi-jadi. (OL-2)