Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KABUT asap masih menyelimuti sejumlah wilayah di Aceh Barat. Bahkan, asap pekat dan perih di mata masih dirasakan masyarakat Gampong Suak Raya Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Minggu (30/7) pagi.
Dari pantauan Media Indonesia, kabut asap pekat menyelimuti kawasan Gampong Suak Raya sejak pukul 5.00 WIB, pasalnya kebakaran lahan gambut di kawasan itu yang terbesar di Aceh Barat. Bahkan, api kembali menyala membakar lahan gambut di kawasan Gampong Leuhan Kecamatan Johan Pahlawan.
Salah seorang warga setempat, Sabri Usman, mengatakan, bara api di balik lahan gambut di Gampong Suak Raya masih mengeluarkan asap dan dikhawatirkan kembali menyala.
"Masih ada bara api di balik lahan-lahan gambut itu. Tadi juga terdengar bunyi kretik kretik, suara ranting-ranting kayu kembali terbakar," katanya.
Menurutnya, tiupan angin juga berpengaruh menghidupkan kembali api dan merambat sejumlah titik lainnya. Apalagi musim kemarau di Aceh sampai akhir Agustus mendatang.
"Sejak diguyur sejak Jumat (28/7) lalu, hingga Minggu pagi tak lagi turun hujan. Ditambah cuaca cerah dan terik matahari saat siang hari," jelasnya.
Ia berharap, petugas yang bekerja memadamkan api di kawasan Gampong Suak Raya, memastikan kembali bara api yang berada di balik gambut hingga tidak lagi menyala saat matahari terik.
"Lokasi memang sulit terjangkau, berada di tengah-tengah hutan. Mungkin luput dari pemadaman petugas, jadi mereka harus memastikan lagi jika api benar-benar padam dan tidak ada lagi bara yang menimbulkan api," pungkasnya.
Meski demikian, hingga Sabtu (28/7) sore, di kawasan Desa Suak Raya, Suak Nie, dan Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dikerahkan ke lokasi setempat guna melakukan pemadaman yang berjarak 500 meter dari permukiman penduduk.
Kebakaran lahan sebanyak 10 hektare juga terjadi di Dusun Alu Menteri, Gampomg Pante Rakyat, Kecamatan Babahrot, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Selain membakar semak belukar, kebakaran juga melahap kebun sawit masyarakat setempat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengajak semua pihak untuk ikut pertisipasi dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Aceh agar kejadian kebakaran hutan dan lahan tidak terulang lagi di Aceh.
“Jadi yang penting sekali ini, pencegahan, sulit sekali dipadamkan kalau api itu besar, aspek pecegahan lebih efektif,” sebutnya.
Terkait kasus kebakaran di sejumlah titik di Aceh Barat. Nova menyebutkan sejak hari pertama Badan Penanggulangan Bencana Aceh sudah berada di lokasi kejadian dan saat ini helikopter juga terus melakukan upaya pemadaman.
“Kami sangat mengapresiasi semua pihak termasuk BNPB yang telah ikut membantu pemadaman kebakaran lahan di Aceh Barat, kami harap api betul-betul padam dalam waktu dekat,” lanjutnya.
Nova meminta Dinas Kehutanan Aceh untuk segera membentuk Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dengan mengandalkan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang sudah ada di Aceh.
“KPH ini bisa diandalkan, dilatih dan nantinya alat serta peralatan bisa diminta support dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh,” pungkasnya.
Pemerintah Aceh juga akan menerapkan formulasi tentang pencegahan karhutla sebagaimana yang diarahakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved