Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Warga Andalkan Air Sungai

(YK/LD/JS/DG/UL/WJ/YH/BB/CS/DY/N-2)
21/7/2017 03:30
Warga Andalkan Air Sungai
(ANTARA FOTO/Seno)

KEKERINGAN bukan lagi ancaman meski krisis air bersih sudah melanda sejumlah daerah. Di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, warga kehabisan persediaan air sumur. Ribuan warga harus mencari air di waduk dan sungai yang berjarak cukup jauh dari permukim-an mereka. "Sudah satu bulan kami sulit mendapatkan air bersih. Terpaksa kami menggunakan air sungai untuk semua ke-perluan," kata Sujono, warga Kecamatan Deket. Krisis air bersih di Lamongan melanda sembilan kecamatan.
Kebanyakan desa dan permukiman itu justru berada di bantaran Bengawan Jero dan Bengawan Solo. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Lamongan, Suprapto, mengimbau warga berhati-hati menggunakan air waduk dan sungai.

"Rawan tertular penyakit karena menggunakan air yang tidak sehat." Kekeringan juga melanda warga dua dusun di Desa Binangun Baru, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kemarin, PMI menyalurkan 15 ribu liter air bersih ke lokasi.
"Satu tangki bisa digunakan untuk 50 keluarga. PMI akan selalu siap membantu warga yang membutuhkan air bersih," kata Kepala PMI Cilacap, Suherman. Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy menambahkan kekeringan mengancam 61 ribu lebih warga atau 20 ribu lebih keluarga. Potensi kekeringan tersebar di 14 kecamatan. Warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, juga terkena dampak.

Air tampungan hujan yang mereka andalkan sudah habis. "BPBD Klaten sudah mengirimkan bantuan air bersih. Khusus ke Desa Panggang di Kecamatan Kemalang, kami sudah mengirim empat tangki air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Bambang Giyanto. Kekeringan di Klaten dirasakan warga di 24 desa pada tujuh kecamatan. "Kami punya dana Rp100 juta untuk mengirim air bersih," ujar Bambang. Di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Staf Ahli Menteri Pertanian, Sam Herodian, menyatakan Kementerian Pertanian menyiapkan 100 ribu alat pertanian, termasuk pompa air.

"Belajar dari 2015, saat kekeringan parah terjadi, tahun ini kami optimistis dapat menanggulangi agar kejadian serupa tidak terulang." Ancaman kekeringan disuarakan dari wilayah Cirebon setelah air di Waduk Jatigede, Sumedang, mulai berkurang. "Petani diimbau untuk mengatur pola tanam dan menjaga ketersediaan air dari waduk," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Charizal Akdian Manu. Penurunan elevasi waduk, lanjut dia, sudah terjadi sejak April. "Turun 3 meter, dari 252 meter menjadi 249 meter."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya