Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HOTEL Patra Comfort Anyer yang sebelumnya bernama Hotel Patra Jasa Anyer membantah terkait dengan penyeluncupan narkoba jenis sabu seberat 1 ton yang dilakukan empat anggota jaringan narkoba asal Taiwan.
Sebelumnya, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta di Kantor Polda Metro Jaya, Jumat (14/7), menyebut bahwa para pelaku menggunakan lokasi penyelundupan yang dirasa tepat, yakni dermaga di dekat Hotel Mandalika, Serang, Banten.
Nico mengatakan, selain Hotel Mandalika yang sudah tidak beroperasi selama lima tahun, ada dua hotel lain yang sempat disurvei oleh para pelaku yaitu Hotel Green Garden dan Hotel Patra Jasa. Namun, pihak hotel mengaku para tersangka tidak pernah menjadi tamu dan menginap di hotel tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/7), PR & Government Relations Manager Patra Jasa Million Sekarsari menyatakan dari tulisan tersebut ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi. Pertama, Hotel Patra Jasa yang ada di Anyer masih beroperasi dan berganti nama menjadi Patra Comfort Anyer.
"Kedua, sindikat atau orang yang ditangkap terkait penyelundupan tersebut bukanlah tamu Patra Comfort Anyer (hotel Patra Jasa di Anyer) bahkan sama sekali tidak punya sejarah menginap di hotel kami," kata Million.
"Ketiga, yang bersangkutan baru di ketahui berencana menginap di hotel kami, karena tahu fasilitas private beach kami yang memang menjadi daya tarik dari setiap resorts kami di Anyer," tambahnya.
Million mengaku pihak Patra Comfort Anyer merasa keberatan dengan kata 'diduga terlibat'.
"Walaupun ditulis diduga namun sudah tentu ada 'image' buruk jika ditulis demikian," tambahnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved