Sujaya Group Dinilai Miliki Dampak Ekonomi Luas di Kalbar

Antara
05/7/2017 16:44
Sujaya Group Dinilai Miliki Dampak Ekonomi Luas di Kalbar
(Dok sujaya.co.id)

SEKRETARIS Serikat Pekerja Sujaya Group, Bambang Mulyantono, berharap usulan penyelesaian kewajiban pembayaran utang Sujaya Group dapat diterima seluruh kreditur dan disahkan hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengingat kehadiran perusahaan memiliki 'multiplier effect' yang sangat luas di bidang ekonomi.

"Tidak hanya karyawan yang jumlahnya sekitar 2.500 orang, tetapi juga terdapat 3.000 mitra kerja yang berasal dari peternak ayam dan petani jagung yang selama ini memasok kebutuhan bahan baku industri pakan ayam yang bergantung kepada perusahaan ini di Kalimantan Barat," kata Bambang saat dihubungi, Rabu (5/7).

Menurut dia, kalau sampai perusahaan diputus pailit dapat menjadi petaka, di samping ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian yang tentunya akan berimbas kepada keluarganya, juga berpotensi menghancurkan kehidupan peternak, serta petani di Kalbar.

"Sejauh ini, kami satu-satunya perusahaan peternakan ayam terintegrasi serta terlengkap," katanya. "Kami memiliki unit produksi telur yang didukung kandang modern, unit produksi benih ayam, unit pakan ternak, bahkan unit pemotongan ayam seluruhnya terintegrasi dari hulu serta hilir serta didukung mitra dari kalangan petani dan peternak," imbuhnya.

Bambang mengatakan, perusahaannya selama ini mayoritas merekrut tenaga lokal yang berkerja di peternakan baik sebagai pengelola kandang maupun, pengumpul telur, bahkan untuk wanitanya banyak yang bekerja di tempat pemotongan ayam, serta sebagian besar merupakan lulusan SLTA/SMK.

Ia menjelaskan, perusahaannya juga bekerja sama dengan sebagian besar petani jagung di Bengkayang, Kalbar. Petani jagung di kawasan tersebut selama ini menjadi pemasok tetap perusahaan bagi kebutuhan pakan ternak.

"Kapasitas produksi kami untuk pakan ternak 20.000 ton per bulan, sebanyak 10.000 ton berasal dari jagung yang diambil dari petani jagung di Bengkayang," kata Bambang melanjutkan.

Ia juga menambahkan, selama ini perusahaan juga telah berhasil menggandeng masyarakat Dayak untuk menjadi mitra kerja sebagai pemasok kebutuhan benih jagung. Kalau selama ini mereka merupakan peladang yang suka berpindah-pindah, kini sudah banyak yang menetap menjadi petani jagung untuk dipasok ke perusahaan.

Bambang lebih jauh mengungkapkan, sebelumnya di banyak masyarakat Kalbar yang mencari pekerjaan sebagai TKA di negara tetangga Malaysia. Namun, dengan hadirnya perusahaan kini banyak yang kemudian berkerja sebagai mitra petani maupun karyawan Sujaya Group.

"Saya khawatir kalau perusahaan ini sampai dipailitkan, maka dampaknya akan dirasakan pada ekonomi Kalimantan Barat angka pengangguran pastinya akan membengkak serta petani jagung akan kesulitan untuk memasarkan panennya," kata Bambang.

Sujaya Group awalnya bergerak dalam bisnis budi daya ayam petelur dari awalnya 5.000 ekor ayam, menjadi 1.500.000 ekor ayam dengan produksi telur mencapai 45 ton per hari. Untuk wilayah Kalbar sendiri, Sujaya Group memasok 40% kebutuhan telur, serta 25% bibit ayam pedaging, dan 92% bibit ayam petelur.

Sujaya Group memiliki pabrik di atas lahan 11 hektare menggunakan teknologi modern mampu menghasilkan pakan mencapai 25.000 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan pakan unggas, ikan, dan lain sebagainya.

Sujaya Group juga memiliki pabrik pengolahan kotoran hewan untuk dijadikan pupuk organik berskala besar, bahan bakunya juga diambil dari peternak lokal. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya