Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
ANGKUTAN Kota Antar Provinsi (AKAP) mendominasi arus balik dari Sumatra Utara - Aceh di Terminal Batoh, Banda Aceh. Bahkan, puncak arus balik di Aceh diprediksi Sabtu (1/7) malam.
Kepala Terminal Type A Batoh, Banda Aceh Heriyanto mengatakan puncak arus balik paska lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah di Aceh akan diprediksi pada H+6 sampai H+7 atau Sabtu-Minggu 1-2 Juli 2017.
"Padatnya kendaraan baik AKAP dan AKDP pada malam hari dimulai sejak tadi Jumat (30/6) malam. Jadi saya perkirakan mulai nanti malam puncaknya. Jadi sejak H+1 kemarin sampai H+4, belum ada tanda-tanda arus balik, karena libur kita panjang," katanya.
Menurutnya, pada lebaran tahun ini terdapat 600 unit AKAP dan 3.400 unit Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) mengangkut pemudik. Meski demikian, arus balik di Terminal Batoh didominasi AKAP dengan berbagai jenis bus dari Sumatra Utara.
"Arus balik yang paling padat ke Banda Aceh dipastikan malam Minggu hingga Senin, mereka berasal dari berbagai daerah di Sumatra Utara dan sebagian wilayah Sumatra lainnya," kata Heriyanto.
Apalagi semua warga Banda Aceh dan Aceh Besar yang melakukan mudik antarprovinsi akan kembali beraktivitas pada Senin, (3/7) terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun karyawan swasta lainnya.
"Malam Senin itu diprediksikan paling padat, terlebih PNS dan karyawan akan beraktivitas dan masuk kantor pada Senin pagi," sebutnya. Meski demikian, waktu tempuh arus mudik jalur darat akan mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan. Pasalnya, jembatan Tingkem di Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen masih belum bisa dipergunakan hingga sekarang.
"Waktu tempuh Medan - Banda Aceh, yang biasanya 12 jam, mungkin akan molor hingga 14 jam lebih, karena jembatan lintas nasional di Tingkeum rusak akibat terserat arus banjir beberapa waktu lalu," terangnya.
Ia menambahkan, akibat jembatan rusak mengakibtakan arus balik terganggu. Karena angkutan yang mengangkut pemudik harus mengambil jalur alternatif yang sempit dan belum beraspal di pedesaan. Sehingga mengganggu perjalanan pemudik, terutama saat puncak arus balik nantinya.
"Jalur altenatifnya masuk jalan desa yang belum beraspal, sehingga angkutan arus balik harus berhati-hati dan menambah waktu tempuh dari biasanya, Medan - Banda Aceh," lanjutnya. Adapun rute arah Banda Aceh - Medan kendaraan harus mengambil jalur alternatif sejauh 8,6 kilometer, dengan kondisi jalan rusak yang melintasi Gampong Tingkeum Baro, Pulo Reudeup, Geulanggang, Muenje, Cot Ara, Mon Kelayu, jalan Samuti Aman, dan ke ujung jembatan sebelah timur.
Sedangan arah sebaliknya, Medan-Banda Aceh juga mengalami hal yang sama sejauh 7,6 kilometer. Jalur alternatif itu harus melintasi Gampong Tingkeum Manyang, Blang Mee, Pante Baro, Kubu, lalu melintasi jembatan rangka baja Pante Lhong terus ke Simpang Empat Gie Kapal dan kembali ke jalan nasional.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved