Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Petani Protes Lahan Garapan Jadi Lapangan Golf

09/5/2017 23:45
Petani Protes Lahan Garapan Jadi Lapangan Golf
(Ratusan petani penggarap dari Desa Sukamulya dan Pasirdatar Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendatangi Pendopo Negara di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Selasa (9/5). MI/BENNY BASTIANDY)

RATUSAN petani penggarap di Desa Sukamulya dan Pasirdatar, Kecamatan Caringin, mengadu ke Pemkab Sukabumi, Jawa Barat, selasa (9/5). Mereka memprotes pengambilalihan lahan garapan mereka yang dilakukan PT Surya­nusa Nadicipta, pemilik HGB. Di pendopo kabupaten, petani dipertemukan dengan manajemen perusahaan dan petugas Badan Pertanahan Nasional. “Petani sudah terlebih dulu menggarap lahan itu. Perusahaan masuk dan konflik pun muncul,” kata koordinator Serikat Petani Indonesia Caringin Bubun Kusnadi.

Petani sudah menggarap lahan seluas 400 ha selama lebih dari 20 tahun. Mereka menanam teh. PT Suryanusa mendapat lahan dari PT Gedewangi, yang pernah membeli hak garap lahan warga dengan paksa dan harga rendah. Suryanusa pun menjadikannya sebagai kawasan agrowisata, resor, dan lapangan golf. Di atas lahan itu, ada 486 kepala keluarga atau sekitar 2.000 warga dua desa yang menggarap lahan.

Di Karawang, PT Kereta Api Indonesia membongkar 77 bangunan liar di Kampung Babakan Ngantay, Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari. Di lahan 5.540 meter persegi itu, perusahaan akan membangun fasilitas bongkar muat kereta barang. “Kami bisa menerima pembongkaran ini karena memang bukan tanah kami. Hanya, kami hanya diberi kesempatan untuk pindah dalam tempo 4 hari,” keluh Mustopan, warga.

Namun, ia bersyukur karena PT KAI masih memberikan uang ganti rugi, Rp250 ribu per m2. Senior Manager Humas PT KAI Daop I Jakarta Suprapto mengaku sosialisasi sudah dilakukan sejak Januari. (BB/CS/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya