Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Diamankan, Bus dan Truk tidak Laik

(WB/BB/RZ/N-4)
05/5/2017 06:00
Diamankan, Bus dan Truk tidak Laik
(Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) memeriksa surat kendaraan armada bus. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

PETUGAS Dinas Perhubungan Provinsi Banten dan Polres Lebak mengamankan 20 bus dan truk tidak layak dalam razia di Jalan Bypass Soekarno-Hatta, Lebak, Kamis (4/5). Selain tak dilengkapi dengan surat resmi, puluhan kendaraan itu tidak laik jalan. Dadang, sopir truk yang terkena razia, mengaku jera mengendarai truk yang tidak dilengkapi dengan surat-surat. “Saya jera bawa truk lagi kalau tidak ada surat-suratnya,” ungkap Dadang.

Kepala Penyidik Lalu Lintas Dishub Banten Ujang Sukmajaya menegaskan bahwa kendaraan yang terjaring razia itu akan ditahan dan dilepaskan jika pemiliknya melengkapi surat dan kelengkapan kendaraan.

Sementara itu, razia kecepat­an kendaraan dilakukan Polda Jawa Barat dan Polres Subang di Tol Cikopo-Palimanan, kemarin. Hanya dalam waktu 1 jam, 24 kendaraan terjaring razia. “Langsung dikenai e-Tilang,” kata Andris Lumowa, Kabag Lalin Tol Cipali.

Kelalaian pengemudi mendominasi lima peristiwa kecelakaan dalam sepakan terakhir di ruas tol itu. Lebih dari 10 orang menjadi korban. “Karena itu, razia akan terus dilakukan dengan lokasi yang berpindah-pindah,” kata Andris.

Di Terminal Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, petugas Dishub juga mengandangkan empat bus angkutan umum dan 18 Elf. “Hasil sidak tadi kami mendapati sejumlah kendaraan angkutan umum yang tak diperpanjang kirnya serta izin trayek yang sudah lewat,” terang Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman.
Mayoritas angkutan umum yang dikandangkan itu melayani trayek di wilayah Cianjur, seperti Cijati, Cidaun, dan Sindangbarang. Dalam razia itu, petugas menemukan angkutan umum yang tidak sesuai dengan izin trayek.

Razia gencar dilakukan pemda setelah dua kecelakaan beruntun di Cianjur terjadi. Kecelakaan itu menimpa bus wisata HS Transport dan Kitrans di Ciloto, April lalu. Dua lokasi kecelakaan itu berjarak sekitar 30 km. Kondisi bus yang tidak laik jalan menjadi penyebabnya.

Kemarin, Satlantas Polres Cianjur berhasil menemukan Junaedi, kernet bus Kitrans yang menjadi saksi kunci kasus kecelakaan maut di Desa Ciloto Kecamatan Cianjur, Minggu (30/4). Akibat peristiwa itu, 12 orang meninggal dunia, 4 luka berat, serta 42 luka ringan. “Anggota kami mendapati Junaedi sedang berada di rumah dengan kondisi terluka di punggung dan rusuk,” terang Kasatlantas Polres Cianjur, AK Erik Bangun Prakarsa. (WB/BB/RZ/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya