Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
DENGAN cekatan Mulyono mencampur serbuk vitamin berwarna kuning dengan air dalam wadah berukuran 20 liter. Selanjutnya, air vitamin tersebut dituangkan ke wadah-wadah plastik untuk tempat minum ayam jowo super (joper).
“Minuman sengaja dicampur vitamin agar ayam tidak mudah terserang penyakit dan tidak gampang mati,” kata Mulyono, 57, peternak joper di Desa Sucorejo, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, kemarin.
Setiap pagi dan sore hari, Mulyono menyambangi kandang ayamnya yang berada di pinggiran pantai Tuban di antara lokasi tambak milik warga lain. Di tempat yang teduh dan dipenuhi pohon cemara laut itu, Mulyono menernakkan ribuan ayam joper miliknya.
Mulyono menuturkan dirinya memulai usaha itu sekitar 2 tahun lalu setelah tertarik program penggemukan ayam yang ditawarkan PT Semen Gresik (SG) Tuban bersama Uni versitas Gadjah Mada (UGM).
“Biasanya penggemukan itu jenis broiler. Ini ayam kampung hasil penelitian UGM. Makanya, saya ber sama sejumlah teman tertarik dan menerima tawaran PT SG Tuban.”
Prosesnya tidak langsung beternak, tapi diberi pelatihan, dari pembuatan kandang hingga pemberian makan dan minum ayam. Bantuan dari PT SG Tuban tidak hanya itu, tapi juga modal yang digunakan untuk pembelian bibit, biaya pakan, pembuatan kandang, juga pemasaran.
Menurut Mulyono, beternak ayam joper sangat menguntungkan karena ayam jenis ini lebih tahan pada penyakit, pakan lebih irit, dan pertumbuhannya lebih cepat.
Dari perhitungan usahanya, penggemukan ayam joper ini sangat menguntungkan. Untuk pembelian bibit, minimal 100 ekor dengan harga Rp5.200 per ekor. Biaya pakan setiap 100 ekor membutuhkan 4 kantong pakan kemasan 25 kilogram selama masa pemeliharaan yang diperkirakan 60 hari, senilai Rp2 juta, juga bubuk vitamin Rp200 ribu.
“Awalnya yang saya pelihara hanya 500 ekor. Ternyata waktu yang diperkirakan 60 hari bisa menjadi lebih cepat, hanya 50 hari sudah bisa dijual dengan harga Rp27.000 per ekor,” paparnya. “Saat itu juga dari hasil penjualan pertama, saya belikan bibit lebih banyak,” tambahnya.
Mulyono menjelaskan bahwa saat ini ayam joper yang ia gemukkan lebih dari 2.000 ekor yang berada dalam tiga kandang. Dari keuntungan usaha itu, kini ia bisa menabung. “Semua ini berkat jasa dan bantuan dari PT SG Tuban,” ujarnya penuh syukur.
Kepala Departemen Komunikasi dan Sarana Umum PT SG Pabrik Tuban, Aris Sunarso, menyatakan dengan program Desa Perkasa pihaknya bertekad meningkatkan kesejahteraan rakyat di sekitar pabrik.
“Kami juga berupaya agar kesehatan warga terjamin dengan membangunan rumah layak huni dan jamban sehat,” tandas Aris. (Abdus Syukur/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved