Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Greenfield Indonesia Bangun Peternakan Baru di Blitar

Bagus Suryo
03/5/2017 17:20
Greenfield Indonesia Bangun Peternakan Baru di Blitar
(Petugas sedang mengganti wadah air minum dan susu segar di kandang khusus anak sapi di peternakan sapi PT Greenfields Indonesia---MI/Bagus Suryo)

PT Greenfield Indonesia mengembangkan peternakan (farm) baru di Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, untuk meningkatkan produksi susu segar dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar sejumlah negara Asia.

Populasi sapi perah di peternakan kedua itu disiapkan sebanyak 10 ribu ekor, nantinya menambah farm pertama di Ngajum, Kabupaten Malang, yang memiliki potensi sebanyak 8.600 ekor dengan sapi laktasi sebanyak 4 ribu ekor.

Head of Farm PT Greenfield Indonesia Heru Prabowo kepada wartawan, Rabu (3/5), mengatakan jumlah populasi sapi terus meningkat, sebab di peternakan Malang saja sudah mencapai 8.688 ekor.

Sapi yang laktasi di peternakan itu sebanyak 4 ribu ekor, sedangkan sapi anakan umur 6 bulan sampai 2 tahun sebanyak 2.758 ekor dan anak sapi baru lahir sebanyak 1.310 ekor.

"Kebutuhan sapi di farm Blitar sebanyak 10 ribu ekor. Nantinya akan dipenuhi secara bertahap mulai September 2017 hingga 2019," tegasnya.

Heru mengungkapkan produksi susu Greenfield hingga akhir 2017 diperkirakan mencapai 46,72 juta liter. Jumlah itu lebih besar ketimbang tahun sebelumnya yang hanya 43,8 juta liter. Setelah farm kedua di Blitar mampu produksi, produksi susu bakal meningkat lagi menjadi 48,18 juta liter.

"September 2017 akan mendatangkan 2 ribu ekor sapi, dan dilanjutkan Februari 2018 mendatangkan 2.500 ekor," katanya.

Dengan populasi sapi sebanyak itu, produksi susu di peternakan Wlingi, Blitar, pada 2018 mampu menyamai produksi susu di peternakan Ngajum Malang yang mencapai 125 ton susu per hari.

Produksi susu akan terus ditingkatkan dengan memacu produktivitas sapi perah dari sebelumnya mampu memproduksi 32,5 liter per ekor per hari, tahun mendatang diharapkan menyentuh 33 liter per ekor per hari dan sampai dengan 2019, per ekor sapi diharapkan mampu menghasilkan 35 liter per hari.

Angka itu jauh lebih tinggi ketimbang produktivitas yang dicanangkan pemerintah yang hanya 10 liter sampai 12 liter per ekor per hari.

Karenanya Greenfield Indonesia bisa meningkatkan produksi 6% lebih tinggi ketimbang produksi nasional pada 2016 yang hanya sebesar 850 juta liter.

"Pada 2019 diharapkan mampu meningkatkan produksi sebesar 11%," tuturnya.

Head of Dairy Manufacturing Southeast Asia PT Greenfields Indonesia Darmanto Setyawan menambahkan upaya terus meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun peternakan di Blitar seiring dengan pengembangan pasar.

Hal itu juga menangkap peluang untuk memperbanyak varian produk susu segar dan turunannya sesuai permintaan pasar di antaranya produk keju. Setelah peternakan di Blitar beroperasi penuh dengan luas areal empat kali lebih luas ketimbang peternakan di Ngajum, Malang, ke depannya produksi susu jelas lebih banyak ketimbang pabrik lama.

"Kapasitas produksi akan terus ditingkatkan seiring dengan berkembangnya pasar," tukasnya.

Sementara itu, Country Head Sales & Marketing PT AustAsia Food Syahbanta Sembiring mengatakan dengan dibukanya peternakan di Blitar, maka dalam waktu dekat langsung meluaskan pasar dalam negeri merambah timur Indonesia guna meningkatkan angka penjualan.

"Pemasaran sekarang memang baru sampai Lombok. Kedepannya akan merambah Ambon untuk menangkap pasar di Papua," tegasnya.

Syahbanta mengungkapkan sejauh ini angka penjualan sudah meningkat 30% ketimbang tahun lalu. Hal itu masih ditambah dengan rencana meluaskan pasar ke sejumlah negara di Asia, karenanya sangat penting menyiapkan infrastruktur.

"Sekarang baru ada 15 distributor di dalam negeri. Dalam waktu dekat segera membentuk agen-agen lainnya guna mencapai target terbentuknya 30 distributor hingga 40 distributor tahun ini," katanya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik