Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
WALI Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) berharap penggunaan politik identitas tidak menular ke Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018.
Dirinya berkeinginan pesta demokrasi di tatar Parahyangan berjalan beradab dan bermartabat.
Untuk memenangi kontestasi, Emil mengajak para pesaingnya untuk beradu gagasan.
"Mudah-mudahan di Jabar jangan kayak Jakarta. Pilgub Jawa Barat dengan gagasan, bukan memaki-maki," kata dia di Bandung, Jumat (28/4).
Emil mengaku telah memiliki strategi jika politik identitas muncul.
"Ada strategi, tapi enggak akan disebutkan."
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar Harminus Koto di Kota Bandung, kemarin, memastikan Bawaslu sudah bergerak untuk mencegah munculnya politik identitas.
Pihaknya sudah rutin menggelar sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pengawasan dari pemilih sendiri.
"Pengawasan masyarakat ini sangat penting, ini justru yang ampuh," kata Koto.
Selain pencegahan, Bawaslu mengaku siap menindak jika saatnya nanti terdapat pihak-pihak yang menggunakan isu SARA.
"Kami bertekad mengawasi dengan baik agar pilgub Jabar berjalan baik," kata dia.
Wakil Ketua DPD Partai Gol-kar Jabar MQ Iswara menegaskan komitmen partai berlambang pohon beringin itu untuk tidak menggunakan politik identitas di Jabar.
Itu seperti, imbuh dia, Partai Golkar Jabar memelopori pembentukan Poros Jabar dengan partai lain.
Poros partai politik (parpol) tersebut, imbuh dia, salah satunya untuk menangkal politik identitas di Jabar.
"Poros Jabar dibuat untuk membuat Jabar menjadi kondusif dan menghindari politik identitas," kata dia.
Politikus PDIP Tasikmalaya Muslim juga meyakini pilgub Jabar berlangsung kondusif, sebab masyarakat di Jabar lebih santun dan taat hukum.
Untuk kandidat, Muslim mengakui masih menunggu hasil pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada 20 Mei 2017.
Nama yang akan dimunculkan itu, sambung dia, disetorkan ke DPP PDIP yang akan memutuskan.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya itu mengakui berharap PDIP turut bersama Partai NasDem mengusung Ridwan Kamil.
"Namun, pendampingnya nanti dari kader PDIP, seperti Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana atau Ketua DPRD Provinsi Jabar Ineu Purwadewi."
Anggaran pilkada
Untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu Jabar menyepakati naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) pilkada.
Total anggaran yang disepakati mencapai Rp1,687 triliun dengan rincian untuk KPU Jabar Rp1,169 triliun, Bawaslu Jabar Rp322 miliar, dan sisa-nya untuk pengamanan.
Pemenuhan kebutuhan anggaran itu akan dilakukan dalam dua tahun anggaran, yakni pada APBD 2017 dan 2018.
"Tiga bulan sebelum tahapan, dana sudah siap. Tahapan sudah siap, jalankan tugas dengan baik, jalankan amanat ini dengan baik," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher). (AD/BB/EM/RF/LD/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved