Pastika Minta Babinsa Diperkuat

GUBERNUR Bali Made Mangku Pastika meminta Pangdam IX/Udayana untuk memperkuat kinerja intelijen dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI-AD.

"Saya berharap, khusus di Bali yang diperkuat paling penting intelijen dan Babinsa. Perkuat itu. Di Bali banyak intelijen baik dari TNI, polisi, dan imigrasi. Tergantung bagaimana koordinasinya agar bisa bersinergi," jelas Pastika saat menerima Pangdam IX/Udayana Bali Mayjen Komaruddin Simanjuntak di Kantor Gubernur Bali, Rabu (19/4).

Menurut Pastika, intelijen dan Babinsa sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Mereka ialah ujung tombak kondusivitas keamanan dan kenyamanan masyarakat.

"Mereka harus tahu betul situasi dan kondisi di wilayah. Bila di tingkatan yang paling kecil aman dan kondusif, Bali secara keseluruhan akan kondusif. Sebaliknya, satu desa di Bali rusuh, dampaknya meluas ke seluruh Bali di mata dunia."

Apalagi, menurut dia, Bali yang merupakan daerah pariwisata sangat membutuhkan kondisi keamanan.

Pemprov Bali akan terus mendukung agar keamanan Bali tetap terjaga.

Dalam hal itu, Pemprov Bali sudah membantu memberikan hibah fasilitas sarana seperti mobil dan motor operasional keamanan serta peralatan lainnya.

Komaruddin menyampaikan rencana kegiatan dalam rangka memberikan pemahaman Bela Negara kepada pelajar yang akan dipusatkan di SMAN/SMKN Bali Mandara, Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.

"Kita akan memberikan pendidikan Bela Negara untuk seluruh Buleleng," ujarnya.

Ia menargetkan agar seluruh siswa siswi di Bali akan mendapatkan pendidikan bela negara.

Selain itu, program bela negara akan masuk ke seluruh lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan seterusnya.

Secara terpisah, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Sat Linmas) untuk dapat menjaga kemajemukan masyarakat.

"Sebagai lembaga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, Satpol PP dan Sat Limas perlu meningkatkan intelijen dalam menyerap informasi agar tidak ada yang merusak kemajemukan," katanya. (OL/Ant/N-1)