Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
UNTUK memberikan akses informasi dan pendidikan kepada warga mengenai pemilu dan demokrasi, sejumlah daerah di Tanah Air mendirikan Rumah Pintar Pemilu (RPP).
Di Kupang, peresmian RPP dilakukan Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni, kemarin. RPP berbentuk unik itu menggunakan bilik yang menyatu dengan kantor KPU.
“Di satu sisi, RPP menjadi program pendidikan pemilih dan di sisi lain menjadi wadah bagi komunitas pegiat pemilu untuk membangun gerakan,” kata Ketua KPU NTT Maryanti Adoe.
Menurut Maryanti, sejumlah data yang disiapkan di RPP antara lain perolehan suara pemilihan gubernur, data perolehan suara setiap calon gubernur, buku tentang pemi lu dan demokrasi, serta maket tempat pemungutan suara.
Benny juga berharap KPU mendatangi sekolah dan masyarakat untuk menyampaikan informasi pemilu dan pilkada.
“Informasi seperti berapa partai politik yang ikut pemilu sangat perlu diketahui masyarakat,” ujar Benny.
Di Pontianak, Kalbar, KPU setempat juga gencar membangun RPP untuk menyediakan berbagai informasi tentang pemilu bagi masyarakat.
“RPP Kapuas ini menyediakan informasi bagi masyarakat tentang pemilu baik pemilihan wali kota, gubernur, dan presiden,” ungkap Ketua KPU Kota Pontianak, Sujadi.
Sujadi menambahkan bentuk RPP ini memiliki empat ruang utama, yakni ruang display untuk menampilkan data-data tentang pemilu.
“Ruang display ini kami bagi menjadi empat area. Pertama, area pemilihan presiden yang berada di lobi. Kemudian area pemilihan gubernur dan wakil gubernur, dan area pemilihan wali kota dan wakil wali kota yang berada di lantai atas serta pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi, kabupaten/kota,” jelas Sujadi.
Sementara itu, di Bojonegoro, Jatim, RPP kerap memutarkan film secara gratis untuk warga masyarakat.
Menurut staf Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Bojonegoro, Mustofirin, penayangan film terkait dengan pemilu tersebut sengaja dilakukan untuk memberikan informasi dan sejarah demokrasi di Tanah Air dan negara lain.
“Keberadaan RPP bisa dimanfaatkan untuk membangun kesadaran pemilih pemula tentang pentingnya berpartisipasi aktif dalam setiap pemilu. Namun, di RPP kami tidak menyiapkan materi tentang penyelenggaraan pilkades,” tandas Mustofirin. (PO/Ant/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved