Teror Berlanjut, 3 Polisi Terluka

Liliek Dharmawan
12/4/2017 08:15
Teror Berlanjut, 3 Polisi Terluka
(Ilustrasi)

AKSI teror terhadap markas dan anggota kepolisian kembali terjadi. Seorang lelaki bercadar masuk ke halaman Polres Banyumas, Jawa Tengah, dan menyerang dua anggota kepolisian dengan senjata tajam, Selasa (11/4).

Peristiwa menggemparkan tersebut terjadi sekitar pukul 10.10 WIB. Sebuah sepeda motor R 3920 SV masuk ke halaman Polres Banyumas dengan kencang menabrak anggota polisi Aiptu Ata Suparta sampai terjatuh.

Lalu, lelaki bercadar yang mengenakan baju, celana, dan slayer berwarna hitam yang diduga berlambang ISIS itu mengacungkan golok ke arah sejumlah anggota polisi, sambil meneriakkan takbir.

Akibat aksinya, dua anggota kepolisian, yakni Bripka Irfan dan Bripka Karsono terluka pada bagian lengan dan punggung. Pelaku pun langsung diringkus anggota polisi lainnya.

Kapolres Banyumas Ajun Kombes Azis Andriansyah mengaku belum bisa memastikan motif aksi teror yang dilakukan pelaku. “Masih diperiksa secara intensif. Dia hanya mengatakan, ‘thaghut’ ‘thaghut’ kepada kami,” kata Kapolres.

Kasus penyerangan Mapolres Banyumas kini dise­rahkan ke Polda Jawa Tengah. Kabid Humas Polda JatengKombes Djarod Padakova mengungkapkan, berdasarkan penelusuran sidik jari, pelaku diketahui berinisial MID, 22 dan beralamat di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.

“Hingga saat ini,pelaku masih tutup mulut,” ujar Djarod.Muchlani, tetangga pelaku di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, menuturkan, MID ialah anak pendiam. MID tinggal sendirian karena sang ayah tinggal di Jakarta.

Meski masih didalami motifnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga penyerangan Markas Polres Banyumas dilakukan sebagai aksi balasan ke polisi pascatewasnya enam teroris di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/4).

Dalam aksi teror di Tuban, keenam orang itu itu menyerang petugas polisi yang tengah mengatur lalu lintas. “Kita duga itu merupakan serangan balik ke polisi. Nanti kalau sudah pasti, saksi-saksi dan dari tersangka yang sudah ditangkap akan diekspos resmi oleh Kapolda atau Kadiv Humas,” jelas Kapolri di Sespim Polri Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Terkait dengan teror di Tuban, pihaknya telah mengidentifikasi enam terduga teroris. Satu orang juga sudah ditangkap di daerah Jateng karena mengetahui rencana penyerangan itu. Sehari sebelum teror di Tuban, tutur Tito, polisi lebih dulu menangkap tiga orang di Lamongan. Mereka diduga memasukkan senjata api dari Filipina Selatan.

“Setelah penangkapan itu dan karena ini tokoh penting, ada perintah dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) untuk melakukan serangan balasan ke polisi,” lanjut Tito.

Dari hasil identifikasi, terduga teroris di Tuban yang baru diketahui ialah Karno, Satria, Adi Handoko, Yudhistira Rostriprayogi, dan Endar Prasetyo.

Selasa (11/4), jenazah Karno, 20, telah diserahkan ke keluarga. “Jenazah diterima keluarga dan langsung dibawa ke Semarang,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera di Surabaya.
Sementara itu, lahan jagung seluas 2.000 meter persegi di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Tuban, tempat baku tembak polisi dengan keenam terduga teroris yang rusak mendapat santunan dari Pemerintah Kabupaten Tuban. (Ant/DG/YK/FL/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya