Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KAPOLRES Metro Kota Bekasi, Hero Henrianto Bachtiar mengaku telah menangkap pelaku penganiaya anggota Forum Betawi Rempug (FBR), Sofiudin , 42. Pelaku, mengaku nekat menganiaya lantaran dendam terhadap korban.
"Murni dendam pribadi, dan tidak ada bentrok antara dua kelompok yang menjadi penyebab korban meninggal dunia," kata Hero Selasa (14/3) petang.
Pelaku, DH alias Dedi, 34, mengaku nekat menganiaya korban lantaran sakit hati. Korban kerap mengejek pelaku karena tidak bisa berkelahi. Saat korban sedang minum-minum di kawasan Pasar Seroja, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Selasa (14/3) dini hari (sebelumnya ditulis Senin (13/3) malam).
Ketika kejadian, korban yang sedang berpesta minuman keras bersama temannya Carles, Cosmas, Zulfan, dan Asryad, dihampiri pelaku yang menutup wajahnya dengan kaus. Korban dipukul pakai kayu balok sepanjang 1,5 meter.
Usai kejadian, lanjut dia, diduga ada provokasi melalui pesan berantai bahwa pelakunya merupakan kelompok dari anak buah John Kei yang bermukim di Perumahan Titian Indah. Inilah kemudian yang memicu massa FBR mengepung perumahan tersebut sambil membekali diri menggunakan senjata tajam.
"Kami imbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan pesan berantai yang tidak bertanggung jawab, apalagi memicu keributan," kata dia.
Menurut Hero, situasi di lokasi kejadian termasuk di Perumahan Titian Indah, Kota Bekasi saat ini masih kondusif. Ia memastikan, bahwa pelaku penganiayaan bukan berasal dari kelompok John Kei. Justru keempat rekan korban memang benar anggota anak buah John Kei.
"Informasi hoax memang sangat menyesatkan, kami sedang berkoordinasi dengan Tim Cyber Crime Polda Metro Jaya untuk mencegah profokasi di Media Sosial," tukas dia. OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved