Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SOFIHUDIN, 42, seorang anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR), tewas setelah dipukuli lima orang tak dikenal di wilayah Kampung Rawa Bugel, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (14/3). Akibatnya, dua organisasi masyarakat di Kota Bekasi bersitegang.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian korban yang merupakan anggota FBR. Sejau ini kronologis, dan motif kejadian pun masih didalami oleh penyidik.
"Kronologis kejadian, dan motif masih didalami," kata Hero, Selasa (14/3).
Berdasarkan pemantauan, puluhan aparat gabungan berjaga di Perumahan Titian Indah, Kota Bekasi, Selasa (14/3) siang. Hal ini menyusul adanya isu bahwa ada ormas dari FBR dan sekelompok anggota dari etnis Indonesia Timur memanas di lokasi. Hal ini dipicu adanya dugaan korban, Sofihudin tewas lantaran bentrok antara dua kubu ormas tersebut.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Media Indonesia, korban saat itu sedang nongkrong di warung kopi di daerah Pasar Seroja, pada Senin (13/3) malam. Korban, saat itu memang sedang bersama lima orang anak buah dari John Kei, terpidana atas pembunuhn dari Direktur PT Sanex Steel Tan Harry Tantono alias Ayung dan dihukum 16 tahun penjara.
Tiba-tiba, ada lima orang tak dikenal datang dengan penutup muka. Kelima orang tersebut langsung memukuli korban dengan senjata tumpul hingga babak belur. Hanya saja, pengeroyokan tersebut hanya ditujukan pada korban yang notabene anggota FBR. Sedangkan keempat rekannya yang merupakan anak buah John Kei tidak.
Usai memukuli korban, pelaku pun langsung lari menggunakan sepeda motor. Korban pun langsung dilarikan ke RS Siahaan, Seroja, Bekasi Utara. Kondisi korban yang kritis akhirnya dirujuk ke RS Ananda, Bekasi Barat. Namun, korban akhirnya meninggal pada pukul 09.00 WIB pagi tadi.
Ketua Garda Muda FBR Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim membenarka bahwa antara kubu FBR dan anak buah John Kei tadi memang sempat panas. Lantaran isu beredar korban tewas disebabkan oleh anak buah John Kei.
"Namun nyatanya ini murni kriminal biasa," ujar Arif saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, korban keluar bersama dengan temannya yang merupakan kelompok dari warga Perumahan Titian Indah. Kemudian ada orang tak dikenal merampas ponsel milik korban, lalu menganiaya menggunakan benda tumpul.
"Teman yang ikut nongkrong ingin menolong, tapi enggak terkejar. Namun, korban di lokasi tidak meninggal, korban baru meninggal pagi tadi di rumah sakit," katanya.
Usai kejadian, kata dia, situasi tiba-tiba memanas. Semakin panas, karena kedua kelompok membekali dengan senjata tajam. Beruntung, aksi ini dapat diredam oleh aparat kepolisian.
"Sekarang sudah kondusif, anggota sudah diberi pengertian. Apalagi pelaku sudah tertangkap, dan bukan berasal dari kelompok itu (anak buah John Kei)," tukas dia. OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved