Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Siswi SMA Cantik Dilaporkan Hilang

Dede Susianti
03/3/2017 20:15
Siswi SMA Cantik Dilaporkan Hilang
(Ilustrasi--THINKSTOCK)

FARHANY Ramadina Abdillah, 17, dilaporkan hilang oleh keluarganya. Siswi kelas XII IPS di SMA Yayasan Persaudaraan Haji Bogor (YPHB) ini tidak kembali ke rumahnya di Perumahan Taman Soka, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, sejak Kamis (2/3) malam.

"Kami sudah melapor ke polisi sejak semalam, tapi belum 24 jam. Jadi secara resminya laporan kehilangan Jumat (3/3) siang," kata Agung Abdilah, ayah dari Farhany, saat berbincang dengan Media Indonesia, Jumat sore.

Dia menceritakan kronologis kejadian hilangnya sang buah hati pertamanya. Farhany merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Bermula dari Kamis (2/3), sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, Farhany baru saja pulang dari aktivitas rutinnya di sekolah. Di rumah hanya sekitar satu jam saja, ia kemudian berganti pakaian.

Sekitar pukul 16.00 WIB, cerita sang ayah, Farhany berpamitan pergi les ke salah satu tempat bimbingan belajar (bimbel) di sekitar Warung Jambu.

"Sebenarnya kemarin bukan jadwalnya les. Jadwal les dia Senin dan Rabu, tapi katanya ada yang harus dikonsultasikan," kata Agung.

Sekitar pukul 17.00 WIB, lanjut Agung, Farhany berkomunikasi dengan bundanya. Katanya mau pulang naik angkot satu kali dan nanti diteruskan naik ojek. Dia minta disiapkan uang, karena dia tidak bawa uang.

Namun ditunggu lama, Farhany tidak kunjung tiba di rumah. Harusnya perjalanan itu cukup setengah jam atau paling lama satu jam, tapi tidak datang juga.

Sekitar pukul 18.00 WIB, Agung menyebutkan, ada pesan singkat (SMS) masuk ke ponselnya berisikan, "Ayah tolong aku. Lacak aku. Ayah posisi dimana".

Kemudian sekitar pukul 20.17 WIB, Agung mengirim SMS jawaban, "Kamu di mana teh, kok belum pulang."

Sekitar pukul 21.01 WIB, ada jawaban dari Fahrany, hanya saja isi pesannya tidak jelas.

"Isinya, 'Ayah tolong pakvdpr'. Saya balas lagi sekitar pukul 21.13 WIB, saya tanya, 'kamu di mana, ayah mau jemput. Ya Allah, anaku jangan bikin khawatir'. Tapi setelah itu tidak ada jawaban lagi," kata Agung.

Saat itu, lanjut Agung, di rumahnya sedang berkumpul. Termasuk pamannya Fahrany.

Dan jarak sekitar pukul 21.30 hingga pukul 22.00 WIB, dia (Fahrany) telepon Budi, pamannya. "Isi percakapan antara keduanya, uwaknya nanya, kamu dimana? Jawabnya, aku nggak tahu dimana. Terus saya ambil alih, tapi langsung mati," kata Agung.

Setelah itu, Agung bersama anggota keluarga lainnya langsung mengambil langkah mendatangi Mapolsek Bogor Utara di Jalan Pajajaran. Saat itu sekitar 22.00 WIB hingga pukul 22.30 WIB. Namun dari situ diarahkan ke Mapolresta Bogor Kota di Jalan KS Tubun, Kedung Halang.

Di sana meski belum 24 jam, tetapi tetap diterima. Dengan dibantu petugas kepolisian, mereka mendeteksi keberadaan Farhany melalui sinyal ponselnya.

"Saat itu, kami sempat kebingungan karena HP anak saya nonaktif. Namun, polisi nanya, punya keluarga atau teman di Tebet. Rupanya terdeteksi sinyalnya ada di sekitar Tebet," katanya.

"Di sela menunggu, saya coba telepon dan tersambung. Ngomong agak panjang. Dia bilang, 'Aku nggak tahu dimana. Gelap. Ada orang-orang di luar'. Waktu saya tanya suaranya datar dan seperti menahan ketakutan," tutur Agung.

"Saya kembali menelepon sekitar 15 menit kemudian atau sekitar pukul 23.00 WIB, tapi tidak aktif. Tapi ada SMS, isinya 'Ayah jangan telepon terus, nanti HP diambil'.

Kemudian, lanjut Agung, pihaknya diantar oleh petugas kepolisian ke Tebet, tepat di lokasi yang terdeteksi kuat sinyal ponselnya.

"Namun kemudian saya dikirimi screen shoot Line oleh teman Farhany. Di screen shoot itu menunjukkan lokasi Farhany di Tambun, Bekasi. Dari situ kita bagi tugas, ada yang di Tebet dan ada yang ke Tambun. Namun, setelah cukup lama dan dianggap tidak logis. Kami dan anggota polisi kembali ke Bogor," katanya.

Namun, lanjut Agung, karena penasaran, setelah subuh, dirinya dan beberapa anggota keluarga kembali ke Tebet.

"Di salah satu tempat komersial, saya bertemu seorang satpam. Dan katanya, setelah saya tunjukkan gambar anak saya, dia bilang sempat lihat. Bahkan sempat menanyakan keberadaan pom bensin terdekat di mana. Saat itu, katanya, seorang diri," tutur Agung.

Dan sebelum info dari satpam itu, juga ada info lain yang lokasinya tidak jauh dari kawasan komersial itu, bahwa ada perempuan mirip Farhany yang mencari makan dengan ojek online. Namun, warteg tutup dan dia sempat ke swalayan, berlanjut ke sebuah kedai ayam goreng.

"Kemudian di sela saya menuju Tambun, ada telepon masuk ke temannya sekitar pukul 02.03 WIB. Dia bilang, 'Aku seperti di puncak. Ada tulisan vila'. Dan dia bilang, di suatu tempat dan bukan kamar yang jelek," tutur Agung.

Hingga saat ini, proses pencarian Farhany terus dilakukan pihak keluarga. Menurut Agung, tingkah laku anaknya itu di luar kebiasaan. Di hari biasanya, Farhany diantar dam jemput oleh ibundanya. Farhany juga, kata Agung, jarang sekali bepergian jauh tanpa bersama anggota keluarga. Termasuk ke daerah Jakarta.

"Keluar kota paling sama kami atau pas piknik sekolah. Kalau ke Jakarta, dia pasti tidak akan hapal jalan atau tempat. Makanya kami kaget. Ibunya masih syok," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya