Enam Leader Pandawa Berprofesi sebagai Tukang Bubur

PENYIDIK menetapkan tujuh tersangka baru kasus penipuan investasi bodong Pandawa Group. Mereka ialah para leader yang menerima aliran dana dari nasabah di atas Rp2 miliar.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menyebutkan enam dari tujuh tersangka ditahan sejak Sabtu (25/2), sedangkan satu lainnya pada Minggu (26/7).

Dengan penangkapan tujuh tersangka itu, sudah 14 pelaku investasi bodong Pandawa Group yang ditahan. Enam dari ketujuh tersangka yang baru ditahan merupakan teman Salman Naryanto, bos Pandawa Group, ketika sama-sama berprofesi sebagai pedagang bubur. Satu orang lainnya merupakan tetangga belakang rumah Salman.

Argo menjelaskan pihaknya tengah mempelajari dan mengidentifikasi peruntukan uang yang diterima para tersangka tersebut. "Kami sedang dalami peran awalnya seperti apa. Misalnya, nasabah setor ke koordinator. Apakah langsung dipotong 10%? Kita ingin mengetahui bagaimana cara-cara penipuan pelaku," jelas Argo.

Sebelumnya polisi juga telah menahan Salman bersama tiga anak buahnya, yaitu Subandi, Taryo, dan Madamine. Taryo dan Mada-mine ialah adik Salman yang menjadi leader di Pandawa Group.

Selain mereka, turut ditahan istri pertama Salman berinisial N, istri kedua C, dan ayah dari C. Mereka bertiga ikut menerima aset, menerima aliran dana, dan membantu administrasi pelaksanaan koperasi.

Uang yang diraup Salman dari lebih 500 ribu nasabah sekitar Rp1,1 triliun. Sebagian aset tersangka telah disita, antara lain dalam bentuk tanah, rumah, serta belasan mobil dan motor. Dalam pemeriksaan, Salman sering memberikan data yang berbeda dengan bukti-bukti kepolisian.

Investor Pandawa berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan provinsi lain. (Nic/J-2)