Tersangka Kasus Pandawa Group Bisa Bertambah

POLDA Metro Jaya terus menyelidiki kasus dugaan investasi bodong yang dilakukan pemilik Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Group, Salman Nuryanto.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan tersangka dalam kasus ini bisa terus bertambah. Saat ini polisi sudah menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus tersebut.

"Nanti kita mendalami kembali masalah leader dan penyidik masih bekerja jadi tunggu saja. Kalau ada fakta hukum tentu ada kemungkinan ada tersangka lain," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (24/2).

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menjelaskan, selain memburu pimpinan Pandawa Group yang lainnya, penyidik saat ini juga masih merampungkan rekap total dana yang telah dihimpun Salman Cs dari para nasabahnya. "Dana saat ini sedang didata penyidik dan didata kembali agar tidak keliru biar pas berapa aliran yang mereka terima," jelas Argo.

Menurut Argo, Pandawa Group jelas menyalahi aturan dalam menghimpun dana masyarakat. Sejak beroperasi beberapa tahun lalu, Pandawa Group tidak memiliki izin untuk pengoperasiannya.

"Sekarang masih berjalan, tentunya dia menghimpun dana. Itu kan kesalahan di perbankan tidak memperbolehkan menghimpun dana masyarakat tanpa seijin BI," pungkas Argo.

Sebelumnya polisi sudah menangkap dan menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah pemilik KSP Pandawa Group Salman Nuryanto, pimpinan Madamine, dua pekerja administrasi yang merupakan adik Salman, Taryo, dan Subardi. Serta dua istri Salman berinisial N dan C, dan orang tua istri kedua Salman berinisial D.(OL-4)