Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
DRAINASE di Kota Depok dalam kondisi memprihatinkan karena pemerintah kota membiarkan perilaku warga yang suka menutup bagian atas drainase dengan beton.
Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Amin mengatakan kotanya terancam menghadapi masalah banjir dalam beberapa tahun ke depan jika Pemkot Depok tak mengambil tindakan.
"Mulai dari jalan protokol hingga permukiman warga, drainasenya sudah rusak, semuanya ditutup dengan beton. Anehnya, hal itu dibiarkan oleh pemkot," ujarnya, kemarin.
Ia mengatakan banjir yang melanda jalan-jalan protokol dan permukiman warga pada Selasa (21/2) lalu bukan disebabkan banjir kiriman dari hulu. Banjir di kota itu disebabkan rusaknya sistem drainase di tengah tingginya intensitas hujan.
Akibatnya, jalan-jalan utama seperti Jalan Raya Margonda, Tole Iskandar, Akses UI, Raya Bogor, Siliwangi, Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, Raya Sawangan, dan Jalan KSU Parung Serab menuju ke Gedung DPRD Cilodong banjir karena tak satu pun tali air yang terlihat alias ditutup dengan beton. Alhasil air hujan hanya bisa menggenang di permukaan jalan.
"Karena tidak ada celah untuk tali air mengalirkan air hujan ke kali," ujarnya.
Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP Sahat Farida Berlian menambahkan, akibat pembetonan drainase, pengawasan terhadap sistem drainase sulit dilakukan. Akibatnya, sampah-sampah dan lumpur memenuhi drainase.
"Air hujan sulit mengalir ke kali karena drainase dipenuhi sampah dan endapan lumpur," ujarnya.
Karena itu, jelas Farida, harus ada revitalisasi drainase di kota itu, mulai dari pembongkaran beton-beton yang selama ini menutup drainase hingga pembersihan dari sampah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Depok Manto Jorghi mengakui drainase di sejumlah jalan protokol dan permukiman telah tertutup cor semen. Kondisi itu menyebabkan jalan dan permukiman tergenang.
"Contohnya Jalan Raya Sawangan, di depan Kodim Depok, dua hari lalu lumpuh karena banjir. Rupanya saluran air dibeton dan penuh dengan sampah. Hampir seluruhnya sama di Depok, drainasenya tertutup bangunan. Akan kita bongkar dan bersihkan," tegas Manto.
Rata-rata, drainase yang dibeton itu berada di kawasan pertokoan yang digunakan pemiliknya berusaha. (KG/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved