Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Balai Kota Berdenyut Kembali

MI
14/2/2017 10:01
Balai Kota Berdenyut Kembali
(Dok.MI/Atet Dwi Pramadia)

NADI Pendopo Balai Kota DKI Jakarta kembali berdenyut saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai berkantor lagi, kemarin. Hal itu ditandai dengan munculnya kembali antrean warga sejak pukul 06.00 WIB di depan pendopo.

Kembalinya Basuki setelah cuti selama tiga bulan lebih membuat kebiasaan lama hidup kembali. Kebiasaan tersebut sudah seperti 'ritual' di pagi hari, yakni mendengar keluhan warga.

Puluhan guru honorer dari SMK Pelayaran Dewaruci, Cilincing, Jakarta Timur, mendapat kesempatan pertama untuk mengadukan persoalan mereka saat Basuki tiba pukul 07.00. Para guru honorer itu mengadukan persoalan honor mereka yang tak sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP).

Seusai mendengar keluhan para guru itu, Basuki langsung memanggil ajudannya. "Kamu segera telepon SKPD terkait, sampaikan permasalahan bapak-ibu guru ini. Saya minta jawabannya sesegera mungkin," ujar Ahok.

Ajudannya pun sibuk mencatat dan langsung menghubungi seseorang.

Raut wajah para guru itu pun mendadak ceria. Padahal, belum ada jawaban atas permasalahan yang tengah mereka hadapi.

"Pak Basuki, kita selfie dulu ya. Sudah lama saya menanti kesempatan ini," kata seorang guru seusai menyampaikan masalahnya.

Basuki pun meluluskan permintaan itu. Karuan saja, guru-guru lain pun mengajukan permintaan serupa. Sambil mesem, Basuki pun meladeni satu per satu guru itu.

Mendengar keluhan warga merupakan kebiasaan sehari-hari Basuki sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta. Begitu turun dari mobil, sebelum masuk ruang kerjanya, ia mengecek semua laporan warga yang ditampung di pendopo.

Seperti kemarin, satu per satu aduan diceknya, bahkan laporan yang sudah masuk sejak ia cuti pada 26 Oktober 2016.

Kemarin, hanya ada empat laporan warga yang diterimanya, di antaranya soal kartu Jakarta pintar (KJP), masalah sertifikat tanah, dan nasib guru honorer.

Namun, jumlah warga yang memadati pendopo pagi itu mencapai 150 orang. Jumlah tersebut melonjak signifikan jika dibandingkan dengan jumlah warga yang datang selama Basuki cuti, rata-rata 10 orang.

Keliling Jakarta
Seusai mengecek laporan warga, Basuki langsung memasuki ruang kerja. Permintaan wawancara yang diajukan wartawan ditolaknya dengan halus. Ia harus bergegas ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penodaan agama dengan status sebagai terdakwa.

Sebagai gantinya, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dimintanya berkeliling Jakarta. Pertama, Djarot bersilaturahim dengan pejabat eselon III di Dinas Teknis. Kemudian, Djarot melanjutkan kunjungan ke Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Wali Kota Jakarta Selatan, dan terakhir Wali Kota Jakarta Pusat.

"Saya ingin memastikan program pemprov berjalan," ujar Djarot. (Aya/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya