Aksi Kekerasan kembali Terjadi, Kepala STIP Mengaku Kecolongan

Al Abrar
11/1/2017 19:20
Aksi Kekerasan kembali Terjadi, Kepala STIP Mengaku Kecolongan
(Dok. MI)

KEPALA Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Capt Weku F Karuntu mengaku kecolongan atas tewasnya Amirulloh Adityas Putra, taruna tingkat 1 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Menurut keterangan, kejadian kekerasan terjadi sudah berulang, yaitu 2008, 2014, dan terakhir 2017.

"Iya, kami kecolongan," kata Weku di rumah duka, Jalan Warakas 3, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Weku mengaku sistem pengamanan di STIP sudah ditingkatkan. Bahkan, kamar antara senior dan junior pun sudah dipisah. Tidak hanya itu, untuk mencegah kekerasan, pihak sekolah juga telah memasang kamera pengawas (CCTV) di setiap lorong kamar siswa.

"Memang sistem dan fasilitas sudah kita upayakan, bahkan menambah pengaman dari eksternal yaitu TNI dan Polri," ujar Weku.

Saat ini, pihaknya menunggu hasil investigasi tim bentukan dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan. Jika ditemukan adanya kelemahan di STIP, pengamanan akan ditingkatkan.

Pihaknya juga akan melakukan sidang kehormatan kepada lima taruna yang kini menjadi tersangka. Jika memang terbukti bersalah, STIP tidak segan-segan mengeluarkan kelima siswa tersebut. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya