Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
CALON gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berjanji normalisasi Kali Ciliwung tidak merusak alam. Pemerintah DKI tidak akan membangun sheetpiles di seluruh bantaran kali.
Ahok mengatakan bibir kali yang memiliki batuan alami akan dipertahankan. Ahok tidak ingin merusak ekosistem di sekitar sungai yang sudah terjaga secara alami.
"Kalau Ciliwung yang punya batu cadas tidak boleh kita sheetpiles. Saya sudah cek yang di bawah enggak boleh. Kita cek dari darat kan jelas, ini tidak boleh di sheetpiles biar biawak semua bisa hidup," kata Ahok di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (6/1).
Proyek normalisasi Kali Ciliwung merupakan proyek Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemprov DKI berkewajiban membebaskan lahan yang terkena proyek normalisasi.
Dalam proyek normalisasi, BBWSCC akan melebarkan sungai itu hingga 50 meter. Selain itu, di sisi kanan dan kiri tanggul akan dibangun jalan inspeksi selebar 7,5 meter. Dengan demikian, total lebar sungai menjadi 65 meter.
Lokasi sungai yang akan dinormalisasi, mulai dari kawasan Jalan TB Simatupang hingga Pintu Air Manggarai, atau sepanjang 19 kilometer (km).
Selain Sungai Ciliwung, BBWSCC bersama Pemprov DKI akan menormalisasi Kali Krukut sepanjang 10 km.
Upaya mengatasi banjir yang belakangan kerap melanda kawasan Kemang, Jakarta Selatan, harus dilakukan dengan menormalisasi Kali Krukut.
Kali itu membentang dari Situ Citayam, Kota depok, dan bermuara di Kanal Banjir Barat (KBB) atau sepanjang 84 km.
Aliran yang bermasalah ada di bagian tengah hingga hilir, yakni mulai Pondok Labu hingga Jalan Kebalen, Kebayoran Baru. Lebar kali itu saat ini hanya 1,5-3 meter, padahal lebar sungai seharusnya 20 meter. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved