Mantan KSOP Muara Angke Diperiksa Polisi terkait Insiden Kapal Terbakar

MANTAN Kepala Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke Deddy Junaedi telah menjalani pemeriksaan polisi sebagai saksi tragedi Kapal Motor (KM) Zahro Express. Peranannya masih didalami untuk mengungkap dugaan terjadi kelalaian dalam kecelakaan pelayaran itu.

Direktur Polisi Perairan (Polair) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hero Hendrianto Bachtiar menuturkan, pemeriksaan Eddy melengkapi keterangan saksi yang sebelumnya telah diperiksa. Selama lima jam Eddy ditanyai seputar pemberian izin pelayaran KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

"(Eddy) Sudah dimintai keterangan, status masih saksi," kata Hero seusai mengikuti rapat di Kantor Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (4/1).

Kementerian Perhubungan sebelumnya telah memberhentikan Eddy dari jabatannya mengurus kapal di Muara Angke. Alasannya, Deddy lalai dalam mengawasi keselamatan penumpang KM Zahro Express. Jabatan Eddy pun digantikan Wahyu Prihanto.

Menurut Hero, polisi masih mengembangkan kasus yang merenggut puluhan korban jiwa ini. Tidak menutup kemungkinan, kata dia, polisi akan menetapkan tersangka lain.

Sementara, baru nakhoda KM Zahro Express bernama M Nali yang kini berstatus tersangka. Warga Jalan Pantai Selatan RT 006/01 Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, itu dinyatakan melanggar Pasal 302 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran karena nekat melayarkan kapal yang tidak layak berlayar yang mengakibatkan kematian.

"Semua masih kami dalami dahulu siapa yang terlibat. Setelah analisa ada yang memenuhi unsur, akan kami tersangkakan," ujar Hero. (MTVN/OL-4)