Pasukan Oranye Merupakan Bagian Penting Pembangunan DKI Jakarta

PELAKSANA tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI atau pasukan Orange merupakan bagian penting untuk pembangunan. Pasukan itu menangani seluruh sampah ibu kota.

Pernyataan Soni, sapaan Sumarsono, itu dilontarkan pada saat berdialog dengan 63 PHL yang sempat diberikan sanksi akibat terlibat politik praktis di Kantor Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Selasa (13/12).

Para PHL yang sempat berswafoto bersama pasangan calon gubernur nomor urut satu itu pun kini kembali diperbolehkan bekerja.

Soni bertutur, PHL di DKI Jakarta ibarat pentil sebuah sepeda yang harganya sangat mahal. Meski kecil, komponen pentil ini punya peran penting untuk menjalankan sepeda mewah tersebut.

"Semahal apapun sepeda tanpa pentil tidak akan bisa jalan. Sama halnya dengan DKI Jakarta, pentilnya pembangunan Jakarta adalah pasukan Oranye. Sekecil apapun menjadi penting," kata Soni di kantor Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur, Selasa (13/12)

Soni mengatakan, skorsing yang diberikan kepada 63 pasukan Oranye tersebut merupakan rasa sayang dari Pemerintah DKI Jakarta. Selain telah berkomitmen tidak akan mengulangi, mereka juga telah dinyatakan lulus evaluasi kerja selama satu tahun terakhir.

"Kalau kita tidak sayang mereka mau nakal ya silahkan. Skorsing dua minggu ini kelak para PHL harus profesional," ujarnya.

Soni memberi kesempatan menghapus skorsing kepada 63 PHL tersebut sebagai peringatan. Para PHL tersebut akan dijadikan kader untuk mengingatkan netralitas birokrasi kepada PHL yang lain.

"Pada saat hari Pilkada silahkan dateng ke TPS, boleh nyoblos tapi rahasiakan. Yang tidak boleh adalah ikut kampanye," ujar Soni. (MTVN/OL-3)