Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Urai Kemacetan,Proyek STS Dikebut

(Put/Aya/J-3)
13/12/2016 03:00
Urai Kemacetan,Proyek STS Dikebut
(MI/RAMDANI)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta mengebut pembangunan jalan simpang tak sebidang (STS) untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Salah satu STS yakni simpang susun Semanggi yang tengah digarap sejak April telah mencapai hampir 50%. "Progress (pembangunan) Simpang Susun Semanggi di lapangan saat ini sekitar 42%," ujar Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tidak sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hananto Krisna, saat dihubungi, Sabtu (10/12). Pengerjaan boks beton gelagar di pabrik pun dikebut karena proses pengangkatan sudah mulai dikerjakan. Kini pemasangan beton rangka jalan tersebut pun sudah mencapai kawasan Semanggi, tepatnya di depan Hotel Sultan dan Plaza Semanggi.

"Fondasi bored pile dan kolom atau tiang sudah terpasang semua. Saat ini sedang pemasangan gelagar jembatan berupa segmental box girder di kupingan di area depan," ujarnya. Proyek pembangunan simpang susun Semanggi dilakukan PT Wijaya Karya (persero) Tbk. Dana anggaran pembangunan proyek itu mencapai Rp360 miliar. Dana itu berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Compan atas penambahan jumlah lantai bangunan. Jembatan simpang susun Semanggi nantinya terdiri atas dua ruas jalur. Satu jalur diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia/Jalan MH Thamrin, dan satu jalur lagi untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M/Jalan Sudirman.

Multi Year
Tak hanya STS Semanggi, Dinas Bina Marga juga telah memulai pembangunan enam STS lainnya dengan anggaran senilai Rp1,6 triliun bertahun jamak. Ditargetkan, keenam STS ini sudah bisa dioperasikan tahun depan. Keenam simpang tak sebidang itu ada di enam titik yakni di Jakarta Timur yakni Jalan Cipinang Lontar (kontra rel) dan terowongan atau underpass di lampu merah Jalan Matraman. Di Jakarta Selatan ada sebuah jalan layang kontra rel di Bintaro, jalan layang di sisi selatan fly over Pancoran, underpass Mampang serta underpass Kelurahan Kartini, Pondok Indah.

Salah satu pembangunan STS yang terpantau sudah mulai pengerjaannya yakni STS Kartini di Jalan Kartini Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. STS tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan di kawasan pertemuan antara Pondok Indah dan Lebak Bulus. Terowongan itu juga menjadi akses yang memudahkan bus Trans-Jakarta. Khususnya, koridor 8 rute Harmoni-Lebak Bulus menuju Lebak Bulus dari arah Pondok Indah. "Panjangnya 700 meter saja, tetapi ini penting karena akan memudahkan akses bus Trans -Jakarta ke Terminal Lebak Bulus yang selama ini selalu terhambat kemacetan," tukasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya