POLISI menduga pembunuh Putri Nur Fauziah, 9, yang jenazahnya ditemukan di dalam kardus pada Jumat (2/10) malam, memiliki ketertarikan seks di luar batas kewajaran terhadap anak-anak. Hal itu dikemukakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, kemarin. Hal tersebut, kata Krishna, diketahui dari pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi ketika melihat jenazah korban.
"Ada bekas tapak sepatu di sekujur badan korban. Kemudian ada beberapa bagian tubuh korban yang memar. Tapi penyebab kematian karena dicekik," jelasnya. Kemungkinan pelaku mengidap pedofilia, lanjut dia, belum bisa dipastikan. Namun, polisi sudah menyiapkan berbagai skenario untuk bisa segera menemukan pelaku.
"Pelaku mungkin pedofil atau mengidap penyakit kejiwaan. Tapi belum tentu kelihatan ada kelainan. Itu susahnya menemukan pelaku." Ia menjelaskan lebih lanjut, sebenarnya warga di Jalan Sahabat RT 06/05, Kampung Belakang, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, sudah melihat kardus sejak pukul 17.00 di hari nahas tersebut.
Namun, 5 jam kemudian baru diketahui bahwa kardus itu berisi jenazah Putri. Warga yang menemukan kardus tersebut langsung melapor ke Polsek Kalideres. Polisi pun langsung melakukan proses identifikasi dan olah tempat kejadian perkara. Berdasarkan keterangan yang didapat dari pihak keluarga, korban terakhir terlihat pada pukul 09.45 seusai pulang sekolah. Siswa kelas dua sekolah dasar itu tidak langsung pulang ke rumahnya. Seorang sepupu sempat melihat Putri dan mengejarnya, tetapi kehilangan jejak.
Terpantau CCTV Melalui rekaman kamera pemantau (closed circuit television/CCTV) yang terpasang di sebuah gudang milik warga, terekam seorang pengendara sepeda motor membawa kardus yang diduga sebagai pelaku yang ingin membuang jasad korban. Laki-laki berusia muda tersebut melintas menuju lokasi penemuan jasad korban.
Warga mencurigai kardus yang dibawa pengendara itu berisi jenazah korban. Kecurigaan itu diperkuat dengan jenis dan warna kardus yang identik dengan kardus berisi mayat korban. Selain itu, gelagat si pengendara terlihat terburu-buru. Dalam kesempatan terpisah, Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan pihaknya turut melakukan penyelidikan ke lokasi guna mengetahui ke-seharian Putri. Seluruh informasi yang didapat KPAI akan diteruskan ke Polda Metro Jaya untuk melengkapi penyelidik-an yang masih berlangsung.