Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Kober yang kian Memprihatinkan

MI/NELLY MARLIANTI
29/9/2015 00:00
Kober yang kian Memprihatinkan
(MI/ATET DWI PRAMADIA)
KAWASAN tempat permakaman umum (TPU), atau yang biasa disebut masyarakat sebagai kober, kian hari kondisinya makin tak terawat.

Di Jakarta Selatan, misalnya, banyak kober tak terurus lantaran tidak mendapatkan dana perawatan dari APBD DKI Jakarta. Status kober yang hanya dikelola masyarakat kian membuat kondisi permakaman tersebut semakin memprihatinkan.

Seperti kober yang terletak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Meskipun lokasinya berada di kawasan yang cukup baik, tak lantas kober yang masih dikelola masyarakat sekitar itu terawat dengan baik.

Area pekuburan itu memang luas, mencapai sekitar 4.000 meter persegi, sehingga cukup untuk tempat menguburkan ratusan jenazah.

Namun, banyak kuburan yang sudah tidak berbentuk seperti kuburan pada lazimnya. Beberapa kuburan terlihat tidak tertata dengan baik. Bahkan, ada yang sudah rata dengan jalanan yang digunakan untuk tempat orang lewat.

Pepohonan yang ada di kawasan tersebut pun sudah banyak yang rusak. Daun-daun yang berguguran dibiarkan begitu saja di tanah hingga membusuk. Sampah juga terlihat menumpuk di beberapa lokasi pekuburan.

Penjaga TPU Kemang, Ahsim, menuturkan, sejak ia menjaga kawasan pekuburan itu tujuh tahun lalu, kondisinya memang sudah seperti itu. Hingga kini, belum ada perbaikan ataupun bantuan dana untuk memperbaiki area pekuburan atau kober masyarakat Kemang tersebut.

Hanya ahli waris dari jenazah yang dikuburkan di area tersebut yang biasanya membersihkan pekuburan orangtua ataupun keluarga mereka. "Kalau rusak atau gimana, paling keluarganya yang merapikan. Tidak ada bantuan dari siapa pun," ujarnya.

Menurutnya, kondisi pekuburan tersebut sangat memprihatinkan. Area pekuburan minim penerangan. Makam di pekuburan tersebut memang didominasi oleh keluarga dari kalangan menengah bawah. Karena itu, pihak keluarga tidak sanggup untuk mengurus perbaikan makam anggota mereka.

Berbeda halnya dengan kawasan pekuburan Tanah Kusir yang jauh lebih baik. "Yah beda yah kalau dibandingkan dengan kawasan tersebut. Karena kan kalau di sini, (yang dimakamkan) orang-orang menegah bawah semua," jelasnya.

Untuk menguburkan jenazah di sana, ahli waris hanya dibebani biaya Rp700 ribu. Tidak ada biaya bulanan ataupun retribusi yang dibebankan kepada pihak keluarga untuk mengurus makam. "Hanya Rp700 ribu selamanya," kata dia.

Prapanca

Kondisi serupa ditemukan di Kober Bawah di Jalan Prapanca, Jakarta Selatan. Dari depan gerbang, area kober tersebut terlihat sudah lama tidak diperbaiki. Pagar dan dindingnya pun banyak yang pecah dan miring.

Kondisi tanahnya mulai retak-retak, ditambah lagi sampah yang sudah menumpuk. Penerangan di tempat itu juga terbatas. Hanya ada beberapa lampu sederhana yang menggantung di atas pohon untuk menerangi area makam.

Di dalam area pekuburan juga terdapat musala yang sudah tidak terawat. Musala tersebut terlihat kusam karena cat putihnya sudah luntur dan terkena kotoran.

Siti, 42, penjual kembang, mengungkapkan pekuburan tersebut sudah ada lebih dari 20 tahun. Namun, belum pernah diperbaiki hingga saat ini. Biasanya penjaga pekuburan hanya membersihkan area itu setiap minggu.

Dia berharap TPU tempatnya berjualan itu direvitalisasi agar lebih nyaman dan tidak menyeramkan. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya