Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Menanti Musala Baru di Bukit Duri

(Nicky Aulia Widadio/J-1)
30/9/2016 03:50
Menanti Musala Baru di Bukit Duri
(MI/Galih Pradipta)

MUSALA As Sa'adah menjadi satu-satunya bangunan yang tersisa di tengah reruntuhan puing di kawasan RT 06/ RW 12, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Meski musala itu tetap berdiri kukuh, tak terdengar lagi azan berkumandang dari sana setelah puluhan bangunan di sekelilingnya ditertibkan pada Rabu (28/9) lalu. Musala yang telah digunakan selama tiga generasi itu kini beralih fungsi menjadi tempat penitipan barang-barang warga yang rumahnya terkena penertiban. Di ruangan musala yang berukuran 140 meter persegi, sejumlah barang rumah tangga tampak berserakan, seperti kasur, rak, dan lemari. Barang-barang itu milik warga RT 06/ RW 12, Bukit Duri, yang memilih bertahan hingga waktu penggusuran tiba. "Mereka enggak sempat memindahkan barang ke tempat yang baru. Akhirnya sementara di sini dulu," ujar pengurus musala, Muhammad Husein, saat ditemui Kamis (29/9).

Husein sebagai pengurus pun hanya bisa membiarkan para tetangganya menitipkan barang-barang untuk sementara di dalam musala. Sebab, baginya, hanya itulah bantuan moral yang bisa ia berikan kepada para tetangganya yang tergusur. Musala As Sa'adah telah menjadi saksi berkembangnya permukiman penduduk di kawasan Bukit Duri selama tiga generasi lamanya. Musala itu begitu sederhana. Meski demikian, di musala itu semua kegiatan ibadah warga RW 12 berpusat, mulai salat berjemaah, pengajian, hingga akad nikah. "Meskipun kecil, musala ini jadi pusat ibadah warga dari tiga RT," jelas Husein. Ketua RT 07/RW 12 Bukit Duri, Husein Gunawan, menambahkan bahwa pihak Pemprov DKI Jakarta bersama dinas tata kota dan sejumlah pihak lain telah memanggil perwakilan warga untuk membangun musala baru sebagai ganti rugi dari Musala As Sa'adah yang mau tak mau juga harus dibongkar dalam waktu dekat. "Tapi masih nanti dibongkarnya kalau musala yang baru sudah siap ditempati," tutur Husein. Ia sendiri belum mengetahui di mana musala baru bagi warga di RT 07 dan RT 08 yang tersisa akan dibangun. Perkara lahan yang sulit dicari menjadi salah satu persoalan. Apalagi, rata-rata warga berharap letak musala yang akan dibangun tak jauh dari kediaman mereka.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya