Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Si Anak Rusun Keliling Eropa

Nicky Aulia Widadio
29/9/2016 09:00
Si Anak Rusun Keliling Eropa
(MI/Atet Pramadia)

MAULANA, 16, begitu mencintai sepak bola. Saking cintanya, ia tak punya cita-cita lain selain menjadi seorang pesepak bola profesional. Kecintaan itu telah mengantarkannya ke 'Negeri Matador'.

Ia pun bisa melihat langsung para idolanya di klub raksasa Spanyol, Real Madrid, berlatih. Ia juga telah merasakan nikmatnya mengocek si kulit bundar di rumput sintetis di Santiago Bernabeu, markas Real Madrid. Ia juga menjajal Stadion Nou Camp, markas Barcelona. Siapa nyana hal itu berawal dari penggusuran yang menimpa keluarganya pada 2014 silam.

Maulana ialah satu dari sekian banyak anak yang harus rela pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Jakarta Barat. Keluarganya dulu tinggal di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Saat menetap di Kapuk, Maulana kerap bermain bola bersama kakak-kakaknya.

"Tiap hari pasti main bola, tapi kalau dulu ya di jalanan, tanahnya tanah merah gitu," kenangnya, saat ditemui, kemarin (Rabu, 28/9).

Sejak awal, ia mendamba bisa bergabung di sekolah bola. Keinginan itu hanya bisa dipendam lantaran keterbatasan finansial orangtuanya. Ayahnya bekerja sebagai buruh di salah satu pabrik, ibunya hanya ibu rumah tangga. Mau tak mau, minat dan bakat Maulana kala itu hanya bisa tersalur di jalanan sekitar rumahnya.

Beberapa bulan berselang sejak kepindahannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghelat Jakarta Rusun Festival. Festival itu ditujukan bagi anak-anak penghuni rusunawa di seluruh Jakarta. Sebagai pecinta sepak bola, Maulana pun mendaftarkan dirinya. Tak ada biaya pendaftaran. Seluruh atribut pun disediakan panitia penyelenggara.

Tak disangka, ia beserta 17 anak lainnya dari Rusun Daan Mogot keluar sebagai pemenang, mengalahkan tim-tim dari total 22 rusun yang ikut berkompetisi.

"Waktu juara, kita juga enggak nyangka akan diajak ke Spanyol. Kirain bohong, tahu-tahu disuruh bikin paspor, bikin visa. Terus berangkat," ungkapnya.

Desember 2015 menjadi kenangan yang tak terlupakan di dalam hidupnya. Itulah kali pertama ia keluar dari Ibu Kota dan menginjak tanah Eropa.

"Waktu nonton Madrid latihan, saya lihat Gareth Bale di depan mata. Kita enggak boleh ngomong dan berisik sama sekali. Tapi saking enggak percaya bisa lihat Gareth Bale sedekat itu, saya sampai kelepasan teriak dikit," ujarnya sambil tertawa.

Perjalanan ke Spanyol pun semakin membulatkan tekadnya untuk serius menggeluti ranah sepak bola. Hingga kini, ia masih tekun berlatih empat kali dalam seminggu di area rusunawa.

Fasilitas RPTRA mereka manfaatkan sebagai tempat berlatih, baik latihan fisik maupun latihan teknik. "Sejak ikutan turnamen (JRF), jadi membuka kesempatan saya buat jadi pemain bola," tuturnya penuh rasa syukur.

Mimpinya ialah menjadi sehebat Evan Dimas bahkan Christiano Ronaldo. Kedua idolanya itulah yang menjadi motivasi Maulana untuk terus serius menyalurkan minat dan bakatnya di dunia sepak bola.(J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik