Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Kedai Kopi Tak Kie Pilihan Kopi Lawas yang Selalu Dicari

(Aya/J-4)
23/9/2016 02:00
Kedai Kopi Tak Kie  Pilihan Kopi Lawas yang Selalu Dicari
(MI/ARYA MANGGALA)

MENDIANG Liong Kwie Tjong, pedagang asal daratan Tiongkok, mungkin tidak pernah membayangkan bahwa bisnis minuman kopinya berdenyut hingga generasi ketiga. Awalnya, sekitar 1920-an, Liong Kwie Tjong menjajakan dagangan es kopi menggunakan gerobak di kawasan Glodok. Pada 1927, ketika uang cukup terkumpul untuk membeli kios, Liong Kwie Tjong melebarkan usahanya dengan membeli kios di Jalan Pintu Besar III, Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat. Warung kopi dua ruko itu dinamainya Kedai Es Kopi Tak Kie yang berarti bijaksana dalam bahasa Mandarin.Kini, 89 tahun berselang bisnis es kopi Liong Kwie Tjong masih bertahan di tengah gempuran menjamurnya kedai kopi di Jakarta. Meski masa jayanya sempat meredup, berkat kekuatan media sosial, Es Kopi Tak Kie kembali punya tempat di hati warga Jakarta. Berbeda dengan kedai kopi modern, Es Kopi Tak Kie tidak menyediakan banyak varian kopi. Kopi Tak Kie hanya menawarkan kopi hitam dan kopi susu yang bisa disajikan dingin maupun panas. Harganya pun cukup terjangkau, kopi hitam baik es maupun panas dipatok seharga Rp15 ribu. Sementara itu, kopi susu dihargai Rp17 ribu. Namun, itulah yang menjadi identitas Es Kopi Tak Kie.

Akwang, 62, cucu Liong Kwie Tjong, menjelaskan dalam pembuatan kopi, Es Kopi Tak Kie menggunakan kopi Lampung. Biji kopi Lampung digiling menggunakan mesin penggiling tua berkekuatan 2.300 watt setiap sore hari karena semua lampu harus dimatikan saat penggilingan dilakukan. Bubuk kopi kemudian dicampur dengan air mendidih pada malam hari. Keesokan harinya, pelayan tinggal menuang kopi seduhan itu. Ini menjadi kunci kesuksesan kopi Tak Kie. Dengan menuang kopi yang tidak panas, cita rasa kopi Lampung tidak pudar oleh lelehan es batu. "Makanya susah menghitung berapa kilogram biji kopi yang kami buat dalam sehari. Karena kami membuatnya sekaligus. Es kopi hitam ini yang paling dicari pengunjung," kata Akwang. Kedai Es Kopi Tak Kie hanya beroperasi pukul 06.30 sampai pukul 14.00. Pengunjung ramai setiap akhir pekan. Selain menjual minuman kopi, di sana juga menjual bubuk kopi seharga Rp150 ribu per kilogram. (Aya/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya