Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
BILA mencari warung makan gudeg, warga Jakarta akan menemui Restoran Gudeg Pejompongan. Restoran yang berawal dari garasi rumah Sukarmi, warga asli Daerah Istimewa Yogyakarta, itu terletak di Pejompongan, Jakarta Pusat. Berdiri sejak 1964, Gudeg Pejompongan mampu bertahan melewati kerasnya persaingan karena adaptasi rasa pada menu. Cita rasa gudeg yang terkenal sangat manis disesuaikan dengan lidah warga Ibu Kota yang majemuk menjadi manis dan gurih. Tak hanya itu, menu krecek santan yang biasa hanya gurih juga dibumbui sedikit sambal untuk memberi rasa pedas. Sugiyono, 55, menjadi salah satu pelanggan setia Gudeg Pejompongan sejak 20 tahun silam. Saat pertama kali datang, ia sempat kaget karena rasa gudeg yang berbeda dengan rasa aslinya. "Saya pernah tanya kok rasanya beda. Ya memang mereka (pelayan) bilang ini penyesuaian. Jadi ini supaya bisa mengikat pelanggan yang orang Jakarta," kata dia saat berbincang dengan Media Indonesia, Rabu (21/9). Meski dari segi rasa Gudeg Pejompongan melakukan adaptasi, tidak begitu dengan kondisi bangunan rumah pendirinya yang masih dijadikan restoran. Bangunannya, menurut Sugiyono, sama sekali tidak mengalami perubahan baik dari segi luas maupun dekorasi. Gudeg Pejompongan buka setiap hari dengan jam operasional pukul 07.00-16.00 dan 16.30-20.00 pada Senin sampai Sabtu. Pada Minggu, Gudeg Pejompongan buka sejak pukul 07.00 hingga 18.00. (Put/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved