Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BEBERAPA unit rumah susun di Rusunawa Rawa-bebek, Jakarta Timur, saat ini diisi lebih dari satu keluarga dari relokasi Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mengalokasikan satu unit rusun per peta bidang. Sementara itu, satu bidang permukiman liar di bantaran kali umumnya dihuni lebih dari satu keluarga.
Embeh, 60, salah satu warga Bukit Duri yang sudah pindah ke Rusunawa Rawabebek, menuturkan saat ini masih banyak unit hunian rusun yang diisi lebih dari satu keluarga.
"Warga RT 10 itu Agustus kemarin yang direlokasi ada 120 KK, seharusnya sekitar 140 KK karena satu bidang itu ada yang empat KK. Karena tidak mau tinggal berjejalan, akhirnya dua KK enggak mau pindah. Tolong kalau ada unit lebih bisa dibantu," ujarnya saat ditemui, kemarin.
Saat dihubungi, Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Dinas Perumah-an dan Gedung Pemda DKI Meli Budiastuti mengatakan kebijakan satu unit rusun per peta bidang merupakan instruksi dari gubernur karena ketersidaan rusun yang terbatas.
Anggaran pembangunan yang dinilai sangat besar pun turut menjadi pertimbangan agar tetap bisa menyeimbangkan dengan anggaran pembangunan lain dan tidak menimbulkan kesenjangan di masyarakat.
"Diberikan satu unit per KK saja belum tentu cukup. Biaya pembangunan satu unit sangat besar sehingga bila satu peta bidang yang dihuni beberapa KK diberi masing-masing satu unit, akan menjadi tidak adil bagi warga lain yang belum memiliki tempat tinggal," kata Meli.
Meski demikian, kebijakan tersebut dipandang-nya bisa berubah. Dua atau tiga keluarga yang tinggal di satu unit bisa saja mendapat satu unit rusun asal jumlah rusun sudah terpenuhi.
Masih bertahan
Kemarin, Pemkot Jaksel memfasilitasi 60 KK Bukit Duri untuk pindah ke Rusunawa Rawabebek dengan menggunakan 22 truk. Pihak Kelurahan Bukit Duri menerjunkan 44 tenaga Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), ditambah lagi 75 petugas Satpol PP yang diturunkan Pemkot Jaksel untuk membantu warga mengangkut harta benda mereka.
Lurah Bukit Duri Mardi Youce mengatakan, saat ini masih ada 51 KK yang bertahan di wilayah RT 5. Deretan lapak bangunan semipermanen masih berdiri di bibir kali yang juga berimpitan dengan dinding pagar lahan milik PT KAI. "Mereka masih mau bertahan karena ingin ada ganti rugi bangunan," kata Mardi.
Ia menegaskan tidak ada ganti rugi bila tidak ada dasar surat tanah. Warga yang bertahan pun hingga kini tak mampu menunjukkan bukti kepemilikan surat tanah.
Sementara itu, saat me-ninjau langsung pindahan warga Bukit Duri ke Rusunawa Rawabebek, Camat Tebet Mahludin mengatakan surat peringatan ketiga atau SP3 akan diterbitkan pekan depan. Saat itu, Pemkot Jaksel akan membongkar bangunan liar yang masih dipertahankan warga.(Put/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved