Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SEDIKIT yang tahu ada destinasi sejarah Kota Bekasi di kawasan Pasar Proyek. Salah satunya ialah Tugu Agus Salim yang ada di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur. Saat Media Indonesia menyusuri jalan tersebut, kemarin, tugu itu sempat terlewati. Tugu yang tingginya hanya sekitar 2 meter itu tertutup lalu lalang kendaraan di sana, apalagi letaknya berada di tengah jalan.
Bentuknya mirip Monumen Nasional yang ada di Jakarta dan didominasi warna putih. Di puncaknya, terdapat berbagai macam peluru dan pecahan mortir bekas pertempuran saat pejuang kemerdekaan melawan penjajah pada 1950.
Sejarawan Ali Andri menjelaskan bahwa tugu itu merupakan tugu pertama yang didirikan di Bekasi. Warga setempat yang membangunnya sebagai pengingat atas jasa para pahlawan. “Barulah muncul tugu dan monumen lain seperti yang ada di Alun-Alun Bekasi dan tempat lainnya,” terangnya.
Memang banyak yang mengaku tahu keberadaan tugu itu, tapi sedikit yang tahu asal-usulnya. Kebanyakan hanya menjawab tugu itu penanda Jalan Agus Salim. “Mungkin yang bangun Agus Salim,” ujar Sari, salah seorang pedagang kaki lima yang berjualan di dekat tugu tersebut.
Selain Tugu Agus Salim, ada Klenteng Hok Lay Kiong di Jalan Kenari I. Klenteng tertua dan terbesar di Bekasi itu tidak terlihat dari kawasan Pasar Proyek karena ada di dalam permukiman. Tung Hok Lin, 50, salah seorang jemaat yang kerap datang ke sana, tidak ada yang tahu persis berapa usia klenteng itu.
Kepala Seksi Penatagunaan Lahan Dinas Tata Kota Bekasi Johan Budi Gunawan mengakui dua lokasi itu merupakan keunggulan Bekasi yang bisa populer saat penataan Pasar Proyek telah rampung. Terlebih, dua tempat itu memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Sementara itu, Pasar Proyek juga memiliki sejarah yang unik, khususnya dalam hal penamaan. Awalnya, nama yang beredar di masyarakat ialah Pasar Bekasi. Pasar yang dipenuhi bangunan lama itu akhirnya berubah nama pada 1975, saat direvitalisasi Pemkot Bekasi.
“Pasar Proyek juga tidak kalah bersejarahnya, karena sejak zaman penjajahan jadi pusat perekonomian. Pedagang-pedagang di situ ada yang sudah berjualan sejak zaman kemerdekaan atau sebelum pasar itu direvitalisasi,” ujar Johan. (Beo/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved