Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Gara-gara Mie Rebus, Perampokan Di Pondok Indah Gagal Total

Putri Anisa Yuliani
03/9/2016 17:40
Gara-gara Mie Rebus, Perampokan Di Pondok Indah Gagal Total
(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

AKIBAT lapar, aksi perampokan yang dilakukan AJ dan S di Jalan Bukit Hijau IX, Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berhasil diakhiri aparat kepolisian.

Aksi keduanya gagal total lantaran permintaan kedua pelaku kepada asisten rumah tangga di rumah tersebut untuk memasak mie rebus. Lolos dari pengawasan pelaku, rumah tangga itu kemudian kabur saat di memasak mie rebus di dapur. Ia berhasil melompati pagar untuk keluar dari rumah dan meminta pertolongan kepada pengaman lingkungan setempat.

"Tersangka AJ dan S ini saat kondisi di dalam rumah sudah berhasil mengendalikan pemilik rumah meminta asisten rumah tangga, meminta dibuatkan mie rebus. Di saat itulah asisten rumah tangga saat ingin memasak di dapur melihat kesempatan untuk kabur dan berhasil meminta pertolongan satpam setempat," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto di lokasi kejadian, Sabtu (3/9).

Moechgiyarto melanjutkan laporan ke kepolisian masuk sekitar pukul 09.00 dan aparat kepolisian yang pertama tiba dari Polsek Kebayoran Lama langsung mengepung rumah yang diketahui dihuni oleh pensiunan eksekutif dari sebuah perusahaan multinasional di bidang otomotif, istri dan anak perempuannya berusia 20 tahun.

Mengetahui bahwa aksinya sudah diketahui polisi dan terkepung, dua pelaku yang masuk ke dalam rumah dengan membuntuti asisten rumah tangga itu panik dan sempat menangis di hadapan sandera. Dalam keadaan panik tersebut, telepon genggam dan dompet uang sempat dirampas dari korban dikembalikan. Untuk mencoba meredam kepungan polisi, pelaku pun memanipulasi keadaan di dalam rumah.

"Pelaku dengar kami berteriak bahwa sudah dikepung. Mereka bertahan cukup lama menyandera korban karena panik dan memikirkan cara agar bisa aman. Mereka sempat menangis dan akhirnya memanipulasi kondisi dan meminta para korban menandatangani kertas seperti seolah mereka ada keluarga yang berkonflik. Padahal korban tidak ada yang kenal mereka," ujar Kapolda.

Setelah tujuh jam, aparat kepolisian akhirnya berhasil masuk ke dalam rumah dan menyelamatkan satu persatu warga di dalam rumah dan satu jam setelahnya dua orang tersangka dibekuk.

Dua orang pelaku diamankan ke Polda Metro Jaya sementara keluarga dan dua orang asisten rumah tangga dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan pendampingan psikologis dan pemeriksaan kesehatan.

Moechgiyarto menegaskan tidak ada tembakan yang dilepaskan pelaku serta tak ada korban yang terluka. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya