Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEJARAH panjang Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, bakal tinggal kenangan.
Pasar tiga lantai yang dibangun pada 1970 itu bakal diratakan dengan tanah dan rumah susun sederhana (rusunawa) yang akan menggantikannya.
Pasar yang di zaman kolonial Belanda menjadi tempat berjualan rumput bagi para menir pemilik kuda yang tinggal di kawasan Menteng itu juga akan disulap menjadi kawasan terpadu yang terintegrasi angkutan massal (transit oriented development/TOD).
Kepala Humas PD Pasar Jaya, Gatra Vaganza, menjelaskan rencana relokasi pedagang ke tempat penampungan sementara dalam waktu dekat akan segera dilakukan.
"Mudah-mudahan pengundian pedagang pindah ke tempat penampungan sementara bisa minggu-minggu ini. Mungkin juga 26 Agustus ini. Pokoknya lihat nanti saja, deh," terangnya.
Meski sudah direncanakan sejak lama, jadwal dimulainya pembangunan kawasan terpadu Manggarai itu masih belum jelas.
Begitu pula dengan formulasi pengelolaan bangunan yang akan diperuntukkan sebagai pasar dan rusunawa.
"Pastinya dimulai 2016 ini," tegas Gatra.
Berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, wilayah bekas Pasar Rumput akan menjadi salah satu simpul pengembangan kawasan terpadu yang terintegrasi angkutan massal.
Pembiayaan pembangunannya menggunakan sistem tahun jamak dua tahun senilai Rp1,9 triliun.
Di atas lahan seluas 22.740 meter persegi itu akan dibangun dua bangunan rusunawa 24 lantai dengan total hunian 2.000 unit.
Lantai 1 dan 2 akan dipakai untuk pasar, sementara lantai 3 akan digunakan sebagai ruang publik.
"Lantai 4-24 akan dijadikan rusunawa tipe 36. Rusunawa itu diperuntukkan bagi warga berpenghasilan rendah," terang Gatra.
Namun, belum jelasnya proses relokasi secara otomatis akan berdampak pada molornya pelaksanaan pembangunan.
Sementara itu, proses sosialisasi pembangunan gedung Pasar Rumput dan rusunawa sudah diberikan sejak lama terhadap ratusan pedagang yang telah terdaftar.
Perawatan gedung
Pelaksanaan pembangunan, diakui Gatra, memang bukan tanpa kendala.
Ia menjelaskan PD Pasar Jaya masih terus bekoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat perihal perawatan gedung begitu pasar dan rusunawa itu sudah jadi.
"Kalau dibebankan ke PD Pasar Jaya, kami keberatan. Anggaran kita tidak mungkin cukup lakukan seluruh perawatan pasar dan rusunawa. Selama ini kan kita cuma urus pasar. Teknik perawatan rusun saja sudah pasti beda. Itu yang belum jelas dan harus dibahas kembali bersama pemerintah pusat," paparnya.
Nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah diteken pada 8 Desember 2015.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mirna Amin, menyatakan pembangunan rusunawa berikut bangunan pasar akan dimulai pada awal 2016 dan akan berakhir pada 2017.
"Semoga kita bisa kerja sama lagi dengan DKI Jakarta membangun rusun di tempat lain," harapnya. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved