Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Dari Kursi Roda sampai Kursi Dokter Gigi

MI
23/8/2016 09:14
Dari Kursi Roda sampai Kursi Dokter Gigi
(MI/Galih Pradipta)

TIDAK selamanya barang bekas tidak berharga. Buktinya, alat bantu kesehatan bekas berjejer di toko-toko yang terus menjamur di sekitar Jalan Minangkabau dan Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, mulai kursi roda sampai kursi praktik dokter gigi.

Kondisinya benar-benar bekas. Ada yang sudah berumur belasan tahun, bahkan ada yang puluhan tahun. Faktanya, alat bekas itu banyak diburu masyarakat karena harganya lebih murah ketimbang yang baru.

Harto, 61, salah satu pedagang alat bantu kesehatan yang hingga kini masih setia menjalankan bisnisnya, sudah 20 tahun berjualan alat-alat kesehatan bekas itu di Jalan Minangkabau.

Meski di tokonya juga tersedia alat-alat yang baru, pria asal Solo, Jawa Tengah, itu mengatakan pembeli lebih banyak mencari barang-barang bekas.

Di depan tokonya yang sederhana, puluhan kursi roda bekas berjejer di atas trotoar.
Saat bertandang di tokonya selama 1 jam, Media Indonesia mencatat setidaknya ada 10 orang yang menyambangi tokonya. Ada yang datang naik kendaraan beroda dua. Ada juga yang datang naik mobil keluaran terbaru. Mereka datang silih berganti dan menanyakan barang bekas yang dicari.

Jika dibandingkan dengan tempat penjualan alat bantu kesehatan lain di sekitarnya, toko Harto terbilang paling lengkap. Barang yang disediakan di sana mulai kursi roda hingga dental unit atau kursi praktik dokter gigi.

“Kemarin kursi periksa untuk dokter gigi baru ada yang beli, laku Rp8 juta. Itu bekas, kalau barunya mahal banget. Rp10 juta enggak mungkin dapat,” ungkapnya.

Jika dilihat dari kondisi fisiknya, barang bekas yang dijualnya cukup terjaga, bahkan sampai sulit membedakan antara yang baru dan bekas.

“Saya juga jual tempat tidur periksa pasien, dari yang manual sampai yang elektrik. Harga bekasnya bervariasi Rp2 juta-Rp6 juta,” bebernya.

Pembeli di tokonya, sambung Harto, tak melulu orang Jakarta dan sekitarnya. Tak jarang, pemesanan datang dari luar kota, terutama dari Sumatra dan Papua, bahkan dalam partai besar.

Biasanya pemesanan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan klinik di daerah. “Kemarin baru saja kirim barang ke Lampung sampai dua truk. Mereka ambil sendiri ke sini. Sebelum diambil, kita rapikan dahulu, dibersihkan, lalu dicat ulang,” katanya.

Di jalan itu, Harto tak sendirian. Tobing, 43, juga menjual alat-alat kesehatan bekas di Jalan Minangkabau.

Di tokonya, Tobing membuka harga Rp600 ribu untuk kursi roda manual bekas, sedangkan kursi roda elektrik berharga Rp10 juta-Rp15 juta.

“Banyak barang yang bekas pakai lalu dijual pemiliknya ke sini. Mungkin mereka sudah sembuh. Mereka bilang, ‘Kalau dibuang sayang’,” tutup Tobing. (Deni Aryanto/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik