Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Halte Angkutan Umum Ibu Kota akan Berstandar Eropa

13/5/2016 05:40
Halte Angkutan Umum Ibu Kota akan Berstandar Eropa
(MI/Galih Pradipta)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta akan merestrukturisasi halte-halte angkutan umum di Ibu Kota.

Halte akan didesain dengan standar Eropa dan ramah bagi penyandang disabilitas.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Masdes Arroufy, mengatakan saat ini pihaknya tengah mematangkan desain dan konsep restrukturisasi halte angkutan umum itu.

Untuk itu, Dishubtrans bekerja sama dengan PT Trans Jakarta.

"Masih dalam proses semua tahap desainnya," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (12/5).

Ia menjelaskan, secara bertahap, 1.000 halte akan direhabilitasi, baik melalui lelang maupun bekerja sama dengan swasta.

Proses pematangan desain halte berjalan cukup lama, kata dia, karena berpotensi bersinggungan dengan proyek-proyek pembangunan lain yang dilakukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain, seperti rencana pelebaran trotoar di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Medan Merdeka Barat dan perbaikan trotoar di seluruh DKI.


Bus berpintu rendah

Masdes menerangkan, proses restrukturisasi itu juga akan dilengkapi dengan spesifikasi bus yang berbeda, yakni tipe low entry atau memiliki tangga pintu masuk yang rendah.

Namun, pengadaan bus itu akan terlambat.

"Saat ini produsen yang bisa memproduksi bus ini baru dari merek Scania yang memberikan contohnya pada kami," terangnya.

Karena itu, pihaknya hingga saat ini masih tetap fokus pada pengadaan bus-bus reguler berpintu tinggi.

Hal itu disebabkan masyarakat ingin bus-bus tua di Jakarta segera dihilangkan.

"Kami masih fokus pengadaan bus maksi, bus tunggal dan bus gandeng. Sebagian untuk memenuhi waktu tunggu di koridor dan mengokupasi angkutan umum di luar koridor," ujarnya.

Meskipun demikian, pihak Dishubtrans tetap menyosialisasikan program restrukturisasi itu kepada para operator agar mereka siap membeli spesifikasi bus berpintu rendah.

"Karena tiap tujuh tahun, kontrak operator kan habis. Jika diperbarui, kami tawarkan bus berpintu rendah yang bisa beroperasi di luar koridor bus Trans-Jakarta."

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Trans Jakarta, Budi Kaliwono, menyatakan proses desain halte akan dikebut agar proyek itu bisa digarap tahun ini.

"Kami kejar supaya bisa mulai tahun ini. Kami betul-betul pikirkan konsep ini, bagaimana penumpang nyaman di halte, tapi tidak lama dan langsung diangkut," ujarnya.

Untuk halte Trans-Jakarta, Budi menjelaskan, pihaknya akan memaksimalkan fungsi jembatan penyeberangan orang Trans-Jakarta agar bisa memberikan ruang bagi usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM). (Put/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya