Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Whosehat Jangkau 23.296 Akseptor dalam 117 Kegiatan Sentra Vaksinasi Mini

Mediaindonesia.com
01/10/2021 14:20
Whosehat Jangkau 23.296 Akseptor dalam 117 Kegiatan Sentra  Vaksinasi Mini
Tenaga kesehatan WhoSehat taat melaksanakan prosedur vaksinasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.(DOK Pribadi.)

SEJAK 1 Agustus-30 September 2021, WhoSehat menjangkau 23.296 akseptor pada 117 sentra vaksinasi mini (SVM). Seluruh SVM diselenggarakan di wilayah Kotamadya Jakarta Selatan dan Kabupaten Tangerang.

Kuota vaksin tersedia 35.699 dosis, yang mendaftar 26.422 orang, hadir 24.409 orang, dan ditunda 1.113 orang. Dari jumlah 23.296 vaksin tersebut, sebanyak 11.963 akseptor dosis 1, sisanya vaksin dosis 2 dan dosis 3 untuk tenaga kesehatan. Jumlah tersebut menunjukkan kesulitan menemukan orang yang belum tervaksinasi di kedua wilayah pada periode dua bulan terakhir. Sebarannya 9.027 tervaksinasi selama September 2021 dan 14.269 akseptor pada Agustus 2021.

Penanggung Jawab Medis WhoSehat, dr Alfiane Indri Kaunang, menjelaskan bahwa hampir semua tenaga kesehatan dari pihaknya sudah terampil melakukan vaksinasi covid-19 untuk jenis Sinovac, AstraZaneca, Moderna, dan Pfizer. Jarak antara dosis 1 dan dosis 2 untuk Sinovac dan AstraZaneca berjarak 28 hari, Pfizer lebih singkat 21 hari, sedangkan AstraZaneca sampai 12 minggu.

Tenaga kesehatan WhoSehat taat melaksanakan prosedur vaksinasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan mendorong vaksinasi kepada mereka yang lolos screening tanpa memilih-milih jenis vaksin. "Selama tahun ini, kita tidak perlu memilih jenis vaksin karena yang terpenting adalah tervaksinasi dahulu. Tujuan masing-masing jenis vaksin itu sama, yaitu membangun antibodi untuk melawan infeksi virus covid-19, tegas dr. Indri.

Penanggung Jawab Nonmedis WhoSehat Lukcimo Jahja memaparkan data bahwa pihaknya telah hadir dalam kegiatan vaksinasi di wilayah Jakarta Selatan dan Kabupaten Tangerang. Untuk Jakarta Selatan, WhoSehat terlibat di SVM wilayah kerja Puskesmas Setiabudi, Puskesmas Pesanggrahan, Puskesmas Kebayoran Lama, Puskesmas Mampang Prapatan, dan Puskesmas Tebet. Sedangkan di Kabupaten Tangerang, WhoSehat terlibat di SVM dalam wilayah kerja Puskesmas Kelapa Dua, Puskesmas Pagedangan dan Puskesmas Bojong Nangka. "SVM WhoSehat sudah terlatih hadir di berbagai medan, seperti Plaza Semanggi, Griya Anabatic, kantor kecamatan, kantor kelurahan, kantor RW/RT, RPTRA, sekolah, hingga rumah tokoh masyarakat setempat," terang Lukcimo.

Pemimpin Gerakan WhoSehat Michell Suharli menyatakan bahwa SVM WhoSehat dilanjutkan dengan model sedikit berbeda. Selama Oktober, WhoSehat akan fokus menyelenggarakan SVM yang membuka kesempatan seluas-luasnya pada masyarakat untuk divaksinasi tanpa terbatas pada KTP ataupun jenis vaksin tertentu. "Kita harus berjuang sedapat mungkin menghilangkan hambatan vaksinasi karena persoalan administrasi, ketersediaan jenis vaksin tertentu, atau batasan jam kegiatan karena jam kerja petugas di puskesmas. Oleh karena itu WhoSehat turun dalam kegiatan vaksinasi yang tidak biasa, seperti Vaksinasi Malam Hari, Gerebek Vaksinasi Kaki Lima, Gerebek Vaksinasi Balap Liar, dan Gerebek Vaksinasi Kontrakan," tutur Michell.  

WhoSehat terus mencari cara-cara kreatif untuk menjangkau masyarakat yang belum tervaksinasi. Dua bulan nonstop WhoSehat melaksanakan kegiatan vaksinasi membuktikan kapasitas yang besar dalam hal komitmen, tenaga, dan biaya. Profesionalitas manajemen dan nakes WhoSehat memampukannya hadir tanpa henti dari satu puskesmas ke puskesmas yang lain, dari satu kelurahan ke kelurahan lain, dari satu komunitas ke komunitas lain.

Sentra vaksinasi WhoSehat pada Oktober punya tiga program. Pertama, Program Percepatan Vaksin 2 Puskesmas Kecamatan Setiabudi di Plaza Semanggi untuk setiap hari Senin sampai Jumat, dari pukul 10.00 sampai 15.00, hingga 29 Oktober 2021 dengan jenis vaksin Moderna (dosis 1 dan dosis 2), Sinovac (dosis 2) dan AstraZaneca (dosis 2). Kedua Program Vaksinasi Pfizer Puskesmas Bojong Nangka Dinkes Kabupaten Tangerang di Griya Annabatic pada 6 Oktober (Pfizer dosis 1 dan dosis 2) dan 27 Oktober (Pfizer dosis 2). Terakhir Program Akselerasi Vaksinasi Dosis 1 dan Dosis 2 Puskesmas Bojong Nangka yang menyediakan vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna.

Tantangan WhoSehat saat ini yaitu menemukan kolaborator untuk napas perjuangan yang lebih panjang, baik kolaborator fasilitas kesehatan pendistribusi vaksin, pemilik lokasi vaksinasi yang kondusif, maupun pendanaan yang mencukupi. "Kami bersyukur bahwa gerakan vaksinasi dua bulan ini mendapat dukungan dana dari ShineWing Indonesia dan beberapa kolaborator. Kebutuhan dana untuk satu SVM rata-rata Rp12,5juta tergantung jumlah sasaran akseptor. Rencana kami, WhoSehat akan terus menyelenggarakan SVM sampai akhir 2021. Selanjutnya awal 2022, gerakan kami akan bertransformasi menjadi klinik kesehatan masyarakat. Untuk itu kami sedang mempersiapkan prospektus usaha bagi sahabat dan relasi untuk mewujudkan Klinik WhoSehat," jelas Michell Suharli seraya menutup wawancara. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya