Ribuan RT di DKI Zona Merah, Wagub: Itu Jumlah yang Sedikit

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Jakarta masih dalam penanganan covid-19 di jalur yang aman. Adapun terkait data ribuan RT zona merah di Jakarta bukan berarti Pemprov DKI kecolongan. Karena, jumlah tersebut dinilainya masih lebih sedikit ketimbang total RT di Jakarta yang mencapai sekitar 30 ribu.

“Ya gak kecolongan dong, Jakarta ini kan ada 30 ribuan RT, itu kan jumlah RT yang sedikit. Jadi sesungguhnya cuma sedikit dibanding jumlah RT yang ada. Jakarta kan sudah keluar dari zona merah, jadi Jakarta mengalami peningkatan perbaikan terkait covid-19,” kata pria yang karib disapa Ariza, di Balai Kota, Kamis (22/4).

Saat ini, sejumlah indikator dari penanganan covid-19 di ibu kota menunjukkan perbaikan. Hal ini menurut Ariza bisa dilihat dari progres vaksinasi yang tinggi dan bagus, kesembuhan covid-19 meningkat, angka kematian covid-19 menurun, fasilitas sarana dan prasarana mendukung, sumber daya manusia (SDM) meningkat.

“Jadi Jakarta ini on the track, mencapai satu sasaran tujuan yang lebih baik lagi terkait vaksinasi terus meningkat,” imbuhnya.

Kemudian juga di Jakarta terkait penambahan kasus covid-19 mengalami penurunan terus. Dilihat dari penambahan kasus harian, angkanya mengalami perbaikan. Saat ini keterisian tempat tidur 39% yang terpakai, ruang ICU 46%, hotel 46% yang terpakai.

“Jadi perbaikannya sangat jelas, peningkatan sangat baik. Mudah-mudahan dengan kesadaran penuh dari seluruh warga dan kita semua bekerja sama segera kita bisa mengurangi covid-19 di Jakarta,” tutupnya.

Baca juga: Tak Ada Siswa Terpapar Korona Selama Belajar Tatap Muka di DKI

Sebelumnya, dari data per 8 April 2021 terdapat ribuan RT yang masuk dalam pengendalian ketat.

Jakarta Barat menjadi kawasan terbanyak pengendalian ketat yakni 755 RT. Jakarta Timur memiliki 634 RT pengendalian ketat lalu disusul Jakarta Selatan 571 RT. Di Jakarta Utara terdapat 488 RT pengendalian ketat dan Jakarta Pusat 210 RT.

Pemprov DKI pun memberlakukan jam malam pada RT yang masuk dalam kategori zona merah. Hal ini sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pelaksanaan PPKM Tingkat RT.

Dalam Ingub tersebut, untuk RT yang masuk dalam zona pengendalian ketat harus membatasi aktivitas warga, termasuk keluar masuk ke wilayah tersebut hingga pukul 20.00 WIB. Selain itu, warga di RT tersebut juga tidak boleh menggelar acara sosial maupun acara lain yang dapat menimbulkan kerumunan massa.(OL-5)